kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Saling membutuhkan, akankah India dan China terjerumus ke dalam medan perang?


Selasa, 23 Juni 2020 / 10:47 WIB
Saling membutuhkan, akankah India dan China terjerumus ke dalam medan perang?
ILUSTRASI. Tentara India dan Cina bersama-sama merayakan Tahun Baru 2019 dengan upacara bendera di kawasan perbatasan Bum La, Arunachal Pradesh, India.


Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi

Gateway House memperkirakan bahwa investor China telah menggelontorkan sekitar US$ 4 miliar ke startup teknologi India sejak 2015.

Alibaba misalnya, telah berinvestasi di perusahaan e-commerce India Snapdeal, Paytm dompet digital, dan platform pengiriman makanan Zomato. Sementara Tencent telah mendukung kenaikan pesan perusahaan India dan naik aplikasi memanggil Ola. 

Baca Juga: Warganya diadili atas tuduhan mata-mata oleh China, PM Kanada meradang

Gateway House menemukan bahwa lebih dari setengah dari 30 unicorn di India memiliki investor asal China. "China berharap menjadi pemain dominan di pasar internet ini," kata Amit Bhandari, partner di Gateway House.

India juga merupakan kunci tujuan China untuk menjadi kekuatan dominan dalam teknologi global. "Saya tidak percaya ada orang yang merugi dalam hubungan ini, kedua negara telah memperoleh keuntungan secara substansial," kata Sukanti Ghosh, Kepala Asia Selatan untuk think tank Albright Stonebridge Group yang berbasis di Washington.




TERBARU

[X]
×