kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.463   -16,06   -0,21%
  • KOMPAS100 1.153   -0,98   -0,08%
  • LQ45 914   0,89   0,10%
  • ISSI 226   -0,95   -0,42%
  • IDX30 472   1,28   0,27%
  • IDXHIDIV20 570   2,31   0,41%
  • IDX80 132   0,10   0,08%
  • IDXV30 140   1,11   0,80%
  • IDXQ30 158   0,42   0,27%

Salip Indonesia, kasus virus corona Filipina terbanyak di Asia Tenggara dan Timur


Kamis, 06 Agustus 2020 / 15:48 WIB
Salip Indonesia, kasus virus corona Filipina terbanyak di Asia Tenggara dan Timur
ILUSTRASI. Seorang pengendara sepeda mengamati lalu lintas yang menumpuk di pos pemeriksaan pada hari pertama penerapan ulang penguncian yang lebih ketat untuk mengekang infeksi penyakit virus corona (COVID-19), di Marikina City, Metro Manila, Filipina, 4 Agustus 20


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MANILA. Kementerian Kesehatan Filipina pada Kamis (6/8) melaporkan 3.561 kasus baru virus corona, yang membawa total infeksi di negara Asia Tenggara itu menjadi 119.460.

Mengutip Reuters, Filipina pun melampaui Indonesia untuk infeksi terbanyak di Asia Tenggara dan Asia Timur. Pada Kamis, Indonesia hanya mencatat tambahan 1.882 kasus baru sehingga total menjadi 118.753.

Manila, Ibu Kota Filipina, dan provinsi-provinsi terdekat pada Selasa (4/8) kembali di bawah penguncian ketat selama dua minggu untuk menekan kasus yang melonjak sejak pembatasan dilonggarkan pada Juni lalu.

Baca Juga: Masuk resesi, ekonomi Filipina kontraksi 16,5% di kuartal II-2020

Pemerintah Filipina pada Minggu (2/8) malam mengumumkan, akan menempatkan Metro Manila dan provinsi terdekat, seperti Laguna, Cavite, Rizal, dan Bulacan di bawah apa yang mereka sebut "Karantina Masyarakat yang Ditingkatkan yang Dimodifikasi" hingga 18 Agustus.

Di bawah kebijakakan itu, transportasi umum dilarang, bekerja dari rumah akan dilembagakan jika memungkinkan, dan hanya satu orang di setiap rumahtangga yang diizinkan keluar rumah untuk membeli barang-barang penting.

Pengumuman Pemerintah Filipina datang setelah 80 kelompok lokal yang mewakili 80.000 dokter dan 1 juta perawat menyerukan kontrol yang lebih ketat, mengatakan negara itu kehilangan perjuangan melawan virus corona.

Baca Juga: Kebijakan lockdown terketat di dunia berujung resesi bagi Filipina

"Saya telah mendengar Anda. Jangan kehilangan harapan. Kami sadar Anda lelah," kata Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam pidato yang disiarkan televisi, Minggu (2/8) malam, seperti dikutip Reuters.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×