kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.324   50,00   0,31%
  • IDX 7.906   -21,15   -0,27%
  • KOMPAS100 1.110   -3,68   -0,33%
  • LQ45 818   -11,31   -1,36%
  • ISSI 266   0,54   0,20%
  • IDX30 424   -4,89   -1,14%
  • IDXHIDIV20 492   -5,66   -1,14%
  • IDX80 123   -1,56   -1,25%
  • IDXV30 132   -0,72   -0,54%
  • IDXQ30 137   -1,77   -1,27%

Sambut Putin dan Modi, Ini Aksi Solidaritas di Era Donald Trump ala Xi Jinping


Rabu, 27 Agustus 2025 / 05:49 WIB
Sambut Putin dan Modi, Ini Aksi Solidaritas di Era Donald Trump ala Xi Jinping
ILUSTRASI. Xi Jinping akan mengumpulkan lebih dari 20 pemimpin dunia dalam sebuah forum keamanan regional di Tiongkok minggu depan. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Presiden China Xi Jinping akan mengumpulkan lebih dari 20 pemimpin dunia dalam sebuah forum keamanan regional di Tiongkok minggu depan. 

Ini merupakan aksi solidaritas yang kuat dengan negara-negara Selatan di era Donald Trump, sekaligus membantu Rusia yang saat ini tengah dikenakan sanksi internasional. 

Melansir Reuters, selain Presiden Rusia Vladimir Putin, para pemimpin dari Asia Tengah, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara telah diundang ke KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), yang akan diselenggarakan di kota pelabuhan utara Tianjin dari 31 Agustus hingga 1 September.

KTT ini akan menampilkan kunjungan pertama Perdana Menteri India Narendra Modi ke Tiongkok dalam lebih dari tujuh tahun. Kedua negara tetangga tersebut saat ini memang tengah berupaya meredakan ketegangan yang dipicu oleh bentrokan mematikan di perbatasan pada tahun 2020.

Modi terakhir kali berbagi panggung yang sama dengan Xi dan Putin pada KTT BRICS tahun lalu di Kazan, Rusia, bahkan ketika para pemimpin Barat mengabaikan pemimpin Rusia tersebut di tengah perang di Ukraina. 

Para pejabat kedutaan Rusia di New Delhi pekan lalu mengatakan Moskow berharap perundingan trilateral dengan Tiongkok dan India akan segera berlangsung.

Baca Juga: Bocoran: Xi Jinping Kemungkinan Tak Hadiri KTT Pemimpin ASEAN

"Xi ingin memanfaatkan KTT ini sebagai kesempatan untuk menunjukkan seperti apa tatanan internasional pasca-Amerika dan bahwa semua upaya Gedung Putih sejak Januari untuk melawan Tiongkok, Iran, Rusia, dan sekarang India belum membuahkan hasil yang diharapkan," jelas Eric Olander, pemimpin redaksi The China-Global South Project, sebuah lembaga penelitian.

Dia lantas menambahkan, "Lihat saja betapa BRICS telah mengguncang (Presiden AS) Donald Trump, yang memang dirancang untuk dilakukan oleh kelompok-kelompok ini."

Sementara itu, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Tiongkok pekan lalu mengatakan, KTT tahun ini akan menjadi yang terbesar sejak SCO didirikan pada tahun 2001. Dia menyebut blok tersebut sebagai kekuatan penting dalam membangun jenis hubungan internasional baru.

Blok yang berfokus pada keamanan ini, yang awalnya merupakan kelompok yang terdiri dari enam negara Eurasia, telah berkembang menjadi 10 anggota tetap dan 16 negara dialog dan pengamat dalam beberapa tahun terakhir. Cakupannya juga sudah meluas dari keamanan dan kontraterorisme menjadi kerja sama ekonomi dan militer.

Para analis mengatakan, ekspansi menjadi agenda utama bagi banyak negara yang hadir. Akan tetapi mereka sepakat bahwa blok tersebut belum memberikan hasil kerja sama yang substansial selama bertahun-tahun. Selain itu, Tiongkok menghargai solidaritas negara-negara Selatan atas aksi Amerika Serikat di tengah ketidakpastian pembuatan kebijakan dan fluktuasi geopolitik.

Baca Juga: Pejabat Taiwan: Xi Jinping Bertindak seperti Hitler




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×