kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.205   -50,00   -0,33%
  • IDX 7.756   12,87   0,17%
  • KOMPAS100 1.207   14,19   1,19%
  • LQ45 983   9,84   1,01%
  • ISSI 229   1,76   0,78%
  • IDX30 503   6,35   1,28%
  • IDXHIDIV20 608   8,22   1,37%
  • IDX80 138   1,27   0,93%
  • IDXV30 142   1,10   0,78%
  • IDXQ30 168   1,95   1,17%

Samsung dan GM akan Bangun Pabrik Baterai EV senilai US$ 3,5 Miliar di AS


Rabu, 28 Agustus 2024 / 10:28 WIB
Samsung dan GM akan Bangun Pabrik Baterai EV senilai US$ 3,5 Miliar di AS
ILUSTRASI. FILE PHOTO: People are silhouetted as they pose with mobile devices in front of a screen projected with a Samsung logo, in this illustration picture taken on October 29, 2014. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File photo


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - Samsung SDI Korea Selatan mengatakan pada hari Rabu (28/8) mereka telah menyelesaikan perjanjian dengan General Motors untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik (EV) bersama di negara bagian Indiana, AS.

Dalam pernyataan Samsung SDI, kedua perusahaan akan berinvestasi sekitar US$ 3,5 miliar untuk membangun pabrik pembuatan sel baterai dengan kapasitas awal produksi tahunan sebesar 27 gigawatt jam (GWh).

Rencana tersebut pertama kali diumumkan pada April 2023 ketika GM dan Samsung SDI mengatakan bahwa usaha patungan tersebut akan menelan biaya lebih dari US$ 3 miliar, dengan kapasitas produksi yang direncanakan sebesar 30 GWh dan operasi akan dimulai pada tahun 2026.

Baca Juga: Samsung Bakal Kantongi Subsidi US$ 6,6 Miliar dari AS untuk Ekspansi Pabrik di Texas

Namun kali ini manajemen menyebut, pabrik patungan kedua perusahaan akan memulai produksi massal pada tahun 2027 dan kapasitas tahunan diharapkan berpotensi meningkat menjadi 36 GWh berdasarkan rencana perluasan.

Kurt Kelty, Wakil Presiden sel dan paket baterai GM, mengatakan bahwa ia telah bergabung dengan CEO Samsung SDI untuk menyelesaikan usaha patungan baterai tersebut.

"Pabrik ini memiliki kemampuan untuk berkembang hingga 36 GWh, membangun sel prismatik, yang akan ditambahkan ke portofolio teknologi baterai kami, membantu kami untuk terus meningkatkan kinerja dan menurunkan biaya di masa mendatang."ujar Kelty seperti dikutip dari Reuters (28/8).

Sebelumnya pada Juni lalu, GM telah memangkas perkiraan produksi EV tahunannya karena pembuat mobil tersebut mengandalkan permintaan dari model bertenaga bensinnya. Mereka memperkirakan produksi kendaraan listrik tertinggi pada tahun 2024 akan mencapai 250.000 unit, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 300.000 unit.

Selanjutnya: 5 Saham Teknologi yang Berpotensi Menjadi Next Nvidia

Menarik Dibaca: AXA Financial Indonesia Beri Literasi Keuangan dan Pengelolaan Sampah




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP)

[X]
×