Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Mantan Menteri Dalam Negeri Sanae Takaichi mengumumkan pencalonannya pada Rabu (8/9) untuk kepemimpinan partai yang berkuasa, yang jika berhasil akan membuatnya menjadi perdana menteri wanita pertama Jepang.
Takaichi mendapat dukungan dari mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, media lokal menyebutkan, seperti dikutip Reuters.
Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa di Jepang akan mengadakan pemilihan kepemimpinan pada 29 September, setelah Perdana Menteri Yoshihide Suga pada Jumat (3/9) pekan lalu mengumumkan pengunduran diri.
Pemenang pemungutan suara dipastikan akan menjadi Perdana Menteri Jepang berikutnya.
Baca Juga: Japan minister Kono may gain rival camp's support in PM race
Sejauh ini, hanya mantan Menteri Luar Negeri Fumio Kishida yang telah mengumumkan pencalonannya. Tapi, Menteri Vaksinasi COVID-19 yang populer Taro Kono dan Takaichi telah mengisyaratkan ambisi mereka untuk mencalonkan diri.
Takaichi, 60 tahun, menjadi menteri dalam negeri wanita pertama Jepang dalam Pemerintahan Shinzo Abe kedua pada 2014.
Tetapi, bahkan ketika media lokal melaporkan Abe telah memberikan dukungan kepada Takaichi, dia memiliki peringkat popularitas yang buruk, yang bisa menghambat peluangnya untuk menjadi perdana menteri wanita pertama Jepang.
Takaichi mengatakan, dia ingin mengatasi masalah yang belum terselesaikan oleh pemerintahan sebelumnya, seperti mencapai inflasi 2% dan memperkenalkan undang-undang "yang mencegah kebocoran informasi sensitif ke China".
Selain itu, menurut Takaichi, anggaran tambahan perlu disusun sesegera mungkin untuk meningkatkan sistem kesehatan Jepang, yang berada di bawah tekanan karena pandemi Covid-19.