kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 7.005   27,43   0,39%
  • KOMPAS100 1.048   5,82   0,56%
  • LQ45 823   4,80   0,59%
  • ISSI 213   0,03   0,01%
  • IDX30 419   1,47   0,35%
  • IDXHIDIV20 504   0,57   0,11%
  • IDX80 119   0,62   0,52%
  • IDXV30 124   -0,40   -0,32%
  • IDXQ30 140   0,36   0,26%

Sanksi Baru Amerika Mengganggu Perdagangan Energi Turki-Rusia


Selasa, 20 Februari 2024 / 06:28 WIB
Sanksi Baru Amerika Mengganggu Perdagangan Energi Turki-Rusia
ILUSTRASI. Ancaman Amerika Serikat (AS) untuk menjatuhkan sanksi kepada perusahaan-perusahaan keuangan yang melakukan bisnis dengan Rusia telah membekukan perdagangan Turki-Rusia. Murat Cetinmuhurdar/Kantor Pers Kepresidenan Turki/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - ISTANBUL. Ancaman Amerika Serikat (AS) untuk menjatuhkan sanksi kepada perusahaan-perusahaan keuangan yang melakukan bisnis dengan Rusia telah membekukan perdagangan Turki-Rusia.

Menurut tujuh sumber Reuters yang mengetahui masalah tersebut, sanksi AS itu telah mengganggu atau memperlambat sejumlah pembayaran untuk impor minyak dan ekspor Turki.

Disebutkan, perintah eksekutif AS pada bulan Desember tidak secara eksplisit menargetkan energi. Akan tetapi, menurut sumber tersebut, hal ini mempersulit pembayaran Turki untuk minyak mentah Rusia serta pembayaran Rusia untuk ekspor Turki yang lebih luas.

Sanksi AS bertujuan untuk mengurangi pendapatan Kremlin dan mengganggu perang di Ukraina tanpa menghambat aliran minyak Rusia ke pasar global. Hal ini bertujuan untuk menghindari lonjakan harga bensin AS yang sensitif secara politik, seiring dengan upaya Presiden Joe Biden untuk terpilih kembali pada bulan November.

Namun, menurut para pedagang minyak, masalah pembayaran serupa dengan yang dihadapi oleh Turki telah mengganggu pasokan minyak Rusia ke India dan mempersulit pasokan ke Uni Emirat Arab dan Tiongkok.

Rusia adalah eksportir minyak mentah dan solar terbesar ke negara anggota NATO yang miskin energi, Turki, yakni dengan memasok 8,9 juta metrik ton minyak mentah dan 9,4 juta ton solar ke negara tetangganya di Laut Hitam dalam 11 bulan hingga November.

Baca Juga: Rusia Klaim Gagalkan Serangan Drone Ukraina ke Kapal Kargo Sipil di Laut Hitam

Berdasarkan penuturan empat sumber, masalah pembayaran yang muncul disebabkan oleh bank-bank Turki yang meninjau bisnis dan memperketat kepatuhan terhadap klien Rusia.  

Hal ini tidak mengganggu pasokan minyak mentah Turki, hanya menunda sejumlah kecil kargo, kata dua sumber industri minyak.

Sebuah sumber di perusahaan minyak Rusia mengatakan eksportir minyak Rusia belum menerima pembayaran dari Turki selama dua hingga tiga minggu.

“Menjadi sulit untuk melakukan sejumlah pembayaran energi ke Rusia, terutama setelah (ancaman) sanksi baru pada akhir Desember. Beberapa pembayaran terganggu,” kata sumber Turki yang mengetahui masalah pembayaran tersebut.

Baca Juga: Armada Bayangan Rusia Untuk Jual Minyak Kehabisan Tempat untuk Bersembunyi

“Metode yang semula disepakati harus diubah atau pembayaran harus ditunda, namun pengiriman tetap dilanjutkan. Mungkin ada masalah berdasarkan kargo per kargo,” kata sumber tersebut.

Sumber-sumber di sektor industri dan keuangan membahas gangguan pembayaran dan perdagangan dengan syarat anonimitas karena mereka tidak berwenang untuk berbicara mengenai masalah sensitif ini.

"Masalah pembayaran terjadi setelah bulan Desember. Fokusnya bukan pada impor minyak, namun hal ini meresahkan. Hal ini tidak berdampak pada fungsi sehari-hari namun mengingatkan kita bahwa masalah bisa muncul kapan saja," kata sumber industri minyak Turki.

Departemen Keuangan Turki menolak berkomentar ketika ditanya tentang masalah ini. Pengawas perbankan Turki BDDK tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Ankara menentang sanksi Barat terhadap Moskow meskipun mereka mengkritik invasi Rusia ke Ukraina dua tahun lalu. Mereka berhasil menjaga hubungan dekat dengan Moskow dan Kyiv selama konflik.

Meskipun Ankara telah mengatakan bahwa sanksi tersebut tidak akan dapat dihindari di wilayah Turki, Washington meningkatkan tekanannya pada tahun lalu untuk menghentikan transit barang-barang yang memiliki kegunaan ganda yang dapat digunakan Rusia di medan perang, dan telah memperingatkan bahwa bank-bank dan perusahaan-perusahaan Turki dapat terkena dampak sekunder dari sanksi AS.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×