kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Satu pemimpin ISIS ditangkap, hukuman mati menanti


Selasa, 24 November 2020 / 06:21 WIB
Satu pemimpin ISIS ditangkap, hukuman mati menanti
ILUSTRASI. ilustrasi. Satu pemimpin ISIS ditangkap, hukuman mati menanti. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Bagdad. Satu demi satu para pemimpin ISIS ditangkap. Terbaru, salah satu pemimpin ISIS ditangkap di Irak.

Dinas Kontra-Terorisme Irak (CTS) melaporkan telah menahan pentolan ISIS yang disebut sebagai "kepala administrasi" kelompok ISIS setelah kedatangannya di bandara Baghdad. Pernyataan itu mereka keluarkan CTS pada Senin (23/11/2020) sebagaimana dilansir dari AFP. Kepada AFP, Juru Bicara CTS Sabah al-Noaman mengatakan pria yang ditangkap tersebut dikenal sebagai Abu Naba.

Abu Naba ditangkap pada Oktober saat dia naik taksi, tepat setelah mendarat di Baghdad. Namun CTS baru mengungkapkannya saat ini.

Noaman mengatakan Abu Naba telah mengarahkan dukungan keuangan kepada ISIS, mengatur pertemuan, dan menyampaikan pesan antara anggota teroris tersebut. "Dia memulai jalur terorismenya pada 2003 dengan Al-Qaeda, sebelum bergabung dengan berbagai kelompok yang akhirnya mengarah ke ISIS," kata Noaman.

Kendati demikian, Noaman menolak untuk mengungkapkan nama asli Abu Naba, dari mana dia terbang, dan bagaimana dia berhasil melewati keamanan bandara sebelum akhirnya ditangkap.

Baca juga: Awas, ini tanda penyakit yang muncul jika berat badan turun terus menerus

Pada 2014, ISIS dilaporkan berhasil menduduki sepertiga wilayah Irak. Wilayah tersebut baru bisa direbut kembali oleh pasukan Irak yang didukung koalisi pimpinan AS pada akhir 2017.

Lebih dari setahun kemudian, tepatnya pada 2019, ISIS kehilangan pijakan terakhirnya di negara tetangga, Suriah. Setelah itu, sel-sel tidur dari ISIS terus melancarkan serangan hit-and-run alias tabrak lari, termasuk satu di utara Baghdad pada Sabtu (21/11/2020) malam yang menewaskan enam pasukan keamanan dan empat warga sipil.

Selain itu, mereka juga terus mentransfer dana dan personel ke seluruh wilayah Irak, kata para pejabat Irak dan Barat. "Abu Naba telah melakukan kontak dengan sisa anggota ISIS di Irak, dan kami memantau percakapan mereka untuk waktu yang lama," kata Noaman.

Sejak ditangkap, Abu Naba tetap berada di tahanan Irak dan sedang diinterogasi. Noaman mengatakan dia akan diadili di bawah undang-undang anti-teror Irak, dengan hukuman maksimal berupa hukuman mati jika terbukti ikut keanggotaan dalam organisasi teroris.

Baca juga: Lelang mobil dinas Nissan Grand Livina harga pembukaan hanya Rp 35 jutaan

Irak menempati peringkat kelima dari negara-negara yang melaksanakan hukuman mati, menurut Amnesty International. Amnesty International melaporkan adanya 100 eksekusi mati di negara itu pada 2019.

Sejak ISIS dikalahkan pada 2017, Irak telah menghukum mati ratusan warganya sendiri karena menjadi anggota faksi teroris, tetapi hanya sebagian kecil yang dilaksanakan. Pada 16 November, 21 orang yang dihukum karena tuduhan terorisme digantung di penjara Nasiriyah yang terkenal kejam di Irak selatan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Baru Turun dari Pesawat, Pentolan ISIS Langsung Ditangkap di Irak",


Penulis : Danur Lambang Pristiandaru
Editor : Danur Lambang Pristiandaru

Selanjutnya: Alhamdulillah, UMK di Jatim 2021 masih banyak yang naik, ini rinciannya



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×