kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Satu Tujuan, AS-India Siap Berkolaborasi di Bidang Senjata dan AI untuk Lawan China


Rabu, 01 Februari 2023 / 14:01 WIB
Satu Tujuan, AS-India Siap Berkolaborasi di Bidang Senjata dan AI untuk Lawan China
ILUSTRASI. Seorang pria memegang bendera India dan Amerika Serikat saat orang-orang ambil bagian dalam Parade Hari India ke-35 di New York, 16 Agustus 2015. REUTERS/Eduardo Munoz


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) pada hari Selasa (1/2) resmi mengumumkan kemitraan baru dengan India yang bertujuan untuk bersaing dengan China. Sektor persenjataan militer hingga kecerdasan buatan (AI) akan menjadi fokus utama.

Dilansir dari Reuters, kemitraan terbaru ini bertajuk US-India Initiative on Critical and Emerging Technologies.

AS bertujuan untuk menyebarkan lebih banyak jaringan telepon seluler Barat di India untuk melawan dominasi Huawei Technologies milik China. Di sektor teknologi, AS juga bersedia menyambut lebih banyak spesialis chip komputer India untuk datang ke negaranya.

AS juga mengajak India untuk berkolaborasi dalam peralatan militer seperti sistem artileri.

Baca Juga: Tradisi Tahunan, Pakistan dan India Saling Bertukar Daftar Fasilitas Nuklir

Penasihat keamanan Joe Biden, Jake Sullivan, dan sejawatnya dari India, Ajit Doval, telah bertemu dengan pejabat senior masing-masing negara di Gedung Putih untuk meluncurkan proyek tersebut.

"Ini adalah landasan besar lain dari strategi besar untuk menempatkan negara demokrasi di Indo-Pasifik di dalam posisi yang kuat. Amerika Serikat dan India akan melayani kepentingan strategis, ekonomi, dan teknologi," kata Sullivan.

Pada hari Senin (31/1), Sullivan dan Doval berpartisipasi dalam acara Kamar Dagang dengan para pemimpin perusahaan dari Lockheed Martin, Adani Enterprises, dan Applied Materials Inc.

Baca Juga: Joe Biden Pastikan AS Tak Akan Mengirim Jet F-16 ke Ukraina

Lebih lanjut, Sullivan mengatakan bahwa tantangan China lewat praktik ekonomi, pergerakan militer, upaya mendominasi industri di masa depan dan mengendalikan rantai pasokan telah membuat India sadar untuk bertindak.

AS sebenarnya menyayangkan sikap India yang tetap dekat dengan Rusia selama perang di Ukraina berlangsung. India berpartisipasi dalam latihan militer dengan Rusia dan meningkatkan pembelian minyak mentah dari Rusia.

Namun, AS sepertinya sanggup menahan amarah dan memaafkan sikap India karena tetap berseberangan dengan China.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×