Sumber: Reuters | Editor: Rizki Caturini
DUBAI. Arab Saudi tampak akan meningkatkan produksi minyak mentah di bulan ini hingga ke rekor terbaru. Ini mengalahkan produksi minyak Rusia yang menjadi produsen minyak terbesar dunia. Sebab, menjadi produsen minyak terbesar bisa memberi pengaruh lebih besar dalam pertemuan antara produsen minyak OPEC dan non OPEC pekan depan. Dalam pertemuan tersebut akan membahas tentang perjanjian produksi minyak dunia yang mandek.
Seorang sumber yang dikutip Reuters membisikkan, Saudi sudah menjadi eksportir minyak terbesar di dunia. Negara ini sudah meningkatkan produksi sejak Juni lalu, setelah selama setahun terakhir jumlah produksi minyak relatif stabil.
Arab Saudi menginginkan harga minyak mentah lebih tinggi, tetapi sulit untuk menyetujui pembatasan jumlah pasokan produksi. Ini akan menjadi penghalang utama terciptanya kesepakatan dalam pertemuan nanti.
Pada Juni saja, Arab Saudi sudah memproduksi 10,55 juta barel per hari dan meningkatkan produksi 10,67 juta barel per hari pada Juli. Ini menjadikan produksi minyak tertinggi sepanjang sejarah. Kini Arab tengah berusaha untuk meningkatkan persediaannya mencapai rekor baru bulan ini seiring dengan peningkatan permintaan di dalam dan luar negeri. Seorang sumber mengatakan peningkatan tersebut bisa mencapai 10,8 juta-10,9 juta barel per hari Agustus ini.
Minggu lalu, Menteri Energi Saudi, Khalid al-Falih menjelaskan, alasan penigkatan produksi disebabkan meningkatnya permintaan domestik dan global. "Meskipun sentimen negatif menghalangi pasar, permintaan tetap tinggi untuk minyak mentah di beberapa negara, terutama negara-negara di luar OPEC yang persediaan minyaknya menurun drastis," ujar Khalid.