CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Sebabkan Kematian & Kehancuran, Biden Minta Putin Mundur dari Rencana Serang Ukraina


Rabu, 16 Februari 2022 / 12:37 WIB
Sebabkan Kematian & Kehancuran, Biden Minta Putin Mundur dari Rencana Serang Ukraina
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu untuk KTT AS-Rusia di Villa La Grange di Jenewa, Swiss, 16 Juni 2021. REUTERS/Kevin Lamarque.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Joe Biden pada Selasa (15/2) dengan berapi-api meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mundur dari perang dengan Ukraina.

Biden berbicara dengan gamblang tentang "kematian dan kehancuran yang tidak perlu" yang bisa Rusia timbulkan dan kemarahan internasional yang akan Putin hadapi.

Dalam pidato yang disiarkan televisi secara nasional, Biden mengatakan, AS memperkirakan, 150.000 tentara Rusia saat ini sedang mengepung Ukraina.

Meski ada laporan yang menyebutkan beberapa pasukan Rusia telah ditarik, Biden bilang, itu tidak diverifikasi dan invasi tetap sangat mungkin terjadi.

Biden tetap mendorong diplomasi. Tapi, jika Rusia menginvasi Ukraina, AS dan sekutunya siap untuk menanggapi dengan hukuman yang ditujukan untuk menimbulkan rasa sakit ekonomi dan isolasi global.

Baca Juga: Rusia Tarik Sejumlah Pasukan dari Perbatasan Ukraina, Tidak Jadi Invasi?

Sebagian besar pernyataan Biden ditujukan langsung kepada Putin, yang menuntut agar NATO tidak menerima Ukraina sebagai anggota dan menghentikan ekspansi lebih lanjut ke arah Timur.

“Amerika Serikat dan NATO bukanlah ancaman bagi Rusia. Ukraina tidak mengancam Rusia. Baik AS maupun NATO tidak memiliki rudal di Ukraina," tegas Biden, seperti dikutip Reuters. 

"Kami tidak, tidak memiliki rencana untuk menempatkan rudal di sana. Kami tidak menargetkan orang-orang Rusia. Kami tidak berusaha untuk mengacaukan Rusia," katanya.

Baca Juga: AS dan Sekutunya Menyatakan Siap Membalas Serangan Siber Rusia

Presiden AS juga mengimbau langsung kepada warga Rusia. “Kepada warga Rusia: Anda bukan musuh kami, dan saya tidak yakin Anda menginginkan perang berdarah yang merusak melawan Ukraina,” ujar dia.

Korban manusia dan strategis akan “sangat besar” bagi Rusia jika menyerang Ukraina. "Dunia tidak akan lupa bahwa Rusia memilih kematian dan kehancuran yang tidak perlu," ungkap Biden.

Dia menegaskan, AS "tidak mencari konfrontasi langsung dengan Rusia" dan tentara Amerika tidak akan berperang di Ukraina. Namun, dia mengatakan, jika Rusia akan menyerang AS di Ukraina, "kami akan merespons dengan tegas".

Dan, Biden memperingatkan, invasi negeri beruang merah akan menyebabkan "konsekuensi di rumah (Rusia)", termasuk biaya energi.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×