kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sebuah asteroid mendekati Bumi menjelang Lebaran, berbahaya?


Kamis, 21 Mei 2020 / 07:59 WIB
Sebuah asteroid mendekati Bumi menjelang Lebaran, berbahaya?
ILUSTRASI. Asteroid 2002 PZ39.


Sumber: Kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

Menyimpan potensi bahaya lantaran asteroid ini memiliki jarak perpotongan orbit minimun (MOID) yang lebh kecil dari 7,5 juta kilometer, dan magnitudo absolut lebih kecil dari +22. 

Melansir situs Pusat Sains Lapan, asteroid ini disebutkan 10 kali lebih terang dibandingkan dengan Asteroid 2009 XO yang bermagnitudo +20,5. 

Orbit asteroid 1997 BQ memiliki jarak perpotongan orbit minimum (minimum orbit intersection distance, MOID) sebesar 0,035826 SA atau 5,36 kilometer terhadap orbit Bumi. 

"Karena nilai MOID lebih kecil dari 0,05 SA atau 7,5 juta kilometer, dan juga magnitudo absolutnya lebih kecil daripada +22, sehingga objek ini bisa dikategorikan sebagai objek berpotensi bahaya (Potentially Hazardous Object, PHO)," tulis Lapan. 

Baca Juga: Geser posisi Jupiter, Saturnus punya 20 satelit yang baru terungkap

Mengutip Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, tarikan gravitasi planet dapat mengubah lintansan orbit sebuah asteroid, baik asteroid sesatan (stray asteroid) maupun pecahan dari tabrakan asteroid sebelumnya yang diyakini telah menabrak Bumi di masa silam. 

Sedangkan jatuhnya asteroid seperti yang akan terjadi besok, Planetary Defense Coordination Office NASA menyatakan, sebagai proses alami yang terjadi terus menerus. 

Bahkan, setiap harinya material seberat 80 hingga 100 ton asteroid jatuh ke Bumi dari luar angkasa dalam bentuk debu dan meteorit kecil. 

600 asteroid dalam 20 tahun   

Setidaknya dalam 20 tahun terakhir, sensor radar pemerintah AS telah mendeteksi hampir 600 asteroid berukuran sangat kecil (beberapa meter saja) yang memasuki atmosfer Bumi, sehingga menciptakan bolide atau fireball. 

Baca Juga: Ilmuwan Italia: Mars punya danau bawah tanah berisi air

Para ahli memperkirakan, benda langit jatuh alami yang lebih besar sangat jarang terjadi, bisa dibilang terjadi sekali dalam skala waktu ratusan hingga ribuan tahun. 

Namun, mengingat ketidaklengkapan katalog objek dekat Bumi saat ini, benda jatuh alami seperti meteorit Chelyabinsk dapat terjadi kapan saja.

Penulis: Luthfia Ayu Azanella

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebuah Asteroid Terpantau Mendekati Bumi Jelang Lebaran, Ini Penjelasan Lapan"



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×