Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Pemimpin Tertinggi Iran mengecam Israel sebagai tumor yang harus dihilangkan dan memuji pasokan senjata Teheran ke Palestina. Hal ini memantik kecaman dari Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Diberitakan Reuters, penentangan terhadap Israel adalah keyakinan inti bagi Iran yang dipimpin Syiah, yang mendukung kelompok-kelompok bersenjata Palestina dan Libanon yang menentang perdamaian dengan negara Yahudi itu.
Baca Juga: AS sebut rencana China membuat UU keamanan Hong Kong sebagai lonceng kematian
“Rezim Zionis adalah tumor kanker mematikan di wilayah tersebut. Tidak diragukan lagi rezim ini akan dicabut dan dimusnahkan,” kata pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menampik tudingan tersebut dengan menyebut pernyataan Khamenei sebagai pernyataan anti-Semit yang menjijikkan dan penuh kebencian.
Sementara Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan pernyataan tersebut benar-benar tidak dapat diterima dan mewakili sumber keprihatinan yang mendalam.
Meskipun para pemimpin kelompok-kelompok militan Palestina di Gaza, termasuk Hamas dan Jihad Islam, telah sering memuji dukungan keuangan dan militer Iran, Khamenei sendiri sebelumnya tidak memberikan konfirmasi publik tentang pasokan senjata Teheran.
Baca Juga: Panas, Rusia dan AS saling tuduh telah melanggar perjanjian mata-mata Open Skies
“Iran menyadari satu-satunya masalah pejuang Palestina adalah kurangnya akses ke senjata. Dengan bimbingan dan bantuan ilahi, kami merencanakan, dan keseimbangan kekuasaan telah diubah di Palestina, dan hari ini Jalur Gaza dapat melawan agresi musuh Zionis dan mengalahkannya,” katanya.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dalam pernyataannya mengatakan Israel memiliki tantangan besar di berbagai arena. Pernyataan Khamenei bahwa Israel adalah tumor kanker menggambarkan hal ini sebagai sesuatu yang serius.
Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut Iran rezim paling antisemit di planet ini dalam pidatonya pada peringatan Holocaust di Yerusalem pada 23 Januari lalu.
Baca Juga: Wall Street ditutup mixed karena investor khawatirkan hubungan AS-China
Para pejabat Iran telah berulang kali menyerukan diakhirinya Israel, termasuk dengan referendum yang akan mengecualikan sebagian besar orang Yahudi, termasuk warga Palestina di wilayah tersebut dan di luar negeri.
Khamenei mengatakan gagasan referendumnya menunjukkan bahwa tuduhan anti-Semitisme terhadap posisi Iran di Israel tidak berdasar.
Khamenei menyarankan perhatian global pada krisis coronavirus telah membantu mengaburkan kesalahan yang dilakukan terhadap Palestina. "Virus Zionis yang tahan lama akan dihilangkan," tambahnya.
Baca Juga: Ketegangan AS-China meningkat, harga minyak turun 5% menjadi US$ 34 per barel