kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Secercah harapan dari Italia, kasus virus corona turun empat hari berturut-turut


Kamis, 26 Maret 2020 / 15:04 WIB
Secercah harapan dari Italia, kasus virus corona turun empat hari berturut-turut
ILUSTRASI. Pelatih pribadi Antonietta Orsini melakukan kelas olahraga untuk tetangganya dari balko saat penduduk Italia tidak bisa meninggalkan rumah mereka karena wabah penyakit virus corona baru di Roma, Italia, 18 Maret 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID -ROMA. Jumlah kasus baru virus corona di Italia pada Rabu (25/3) turun. Itu berarti, infeksi melambat empat hari berturut-turut, meningkatkan harapan bahwa penguncian yang negara ini berlakukan sejak dua minggu lalu berhasil.

Melansir Thelocal.it, jumlah kematian harian juga menurun, meski masih tetap tinggi, sebanyak 683 orang pada Rabu (25/3). Ini membawa jumlah yang meninggal menjadi 7.503 orang, menurut data terbaru dari Departemen Perlindungan Sipil Italia.

Pada Rabu (25/3), ada 5.210 kasus baru virus corona terkonfirmasi di Italia, lebih sedikit dari Selasa (24/3) yang mencapai 5.249 kasus. Jumlah total kasus yang terdeteksi di Italia sejak wabah Covid-19 mulai telah melewati angka 74.000 kasus.

 Baca Juga: Kisah Vertova, saat virus corona lebih buruk dari Perang Dunia II 

Italia juga mencatat lebih sedikit kasus pada Rabu (25/3) dibandingkan dengan Amerika Serikat mencapai 5.797 dan Spanyol sebanyak 5.552 kasus. Sekitar 9.000 orang di Italia yang terinfeksi virus kini sudah pulih dan pulang dari rumahsakit.

Cuma, mengacu data Institut Kesehatan Nasional Italia, 33 orang yang meninggal akibat virus corona adalah dokter, dan total 5.000 petugas kesehatan negeri Menara Pisa ini terinfeksi Covid-19.

Hampir 4.500 kematian akibat Covid-19 berada di wilayah yang paling terpukul, Provinsi Lombardy saja. Dan, lebih dari 1.000 kematian di Emilia-Romagna. Sebagian besar infeksi juga di Lombardy, di mana kasus penularan komunitas pertama tercatat akhir Februari.

Baca Juga: Kedodoran tangani corona, AS bisa menjadi seperti Italia

Dewan Riset Nasional di bawah naungan Pemerintah Italia, Rabu (25/3), melaporkan, sebanyak 57 dari 107 provinsi di Italia telah mencapai puncak penyebaran virus corona baru.

"Langkah-langkah penahanan (virus corona) memberikan efek yang kami inginkan, bahkan kita berada dalam fase awal perlambatan (kasus)," kata Dewan Riset Nasional seperti dikutip Channelnewsasia.com.

"Hari ini mungkin adalah hari positif pertama yang kami alami di bulan yang sangat sulit ini. Ini bukan waktu untuk menyanyikan kemenangan, tetapi kita mulai melihat cahaya di ujung terowongan," ujar Giulio Gallera, pejabat kesehatan Lombardy. 

Baca Juga: Dilema dokter Israel di Italia: Kami tak tolong mereka yang berusia di atas 60 tahun

Selain itu, ada penurunan yang signifikan dalam jumlah tes virus corona yang Italia lakukan. 

Tapi, Silvio Brusaferro, Presiden Institut Kesehatan Nasional Italia, menyebutkan, terlalu dini untuk mengatakan, apakah penurunan kematian harian dan kasus-kasus baru akan terus berlanjut.

"Kami membutuhkan hasil yang lebih berurutan untuk mengkonfirmasi tren, untuk lebih yakin bahwa kami berada dalam situasi yang menguntungkan," sebut dia kepada Associated Press seperti dilansir Weforum.org.

Baca Juga: WHO: Harusnya dua bulan lalu dunia bertindak cegah wabah corona



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×