Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gempa bumi besar berkekuatan 7,8 melanda Turki tengah dan Suriah barat laut, menewaskan lebih dari 500 orang dan melukai ratusan orang ketika bangunan runtuh di seluruh wilayah, memicu pencarian korban selamat di reruntuhan.
Gempa terjadi pada pukul 04:17 waktu setempat pada hari Senin saat orang-orang sedang tidur, pada kedalaman sekitar 17,9 km (11 mil). Gempa itu juga dirasakan di Siprus dan Lebanon.
Wakil presiden Turki Fuat Oktay mengatakan 284 orang telah tewas dan 2.323 orang terluka, ketika pihak berwenang mengirim tim penyelamat dan memasok pesawat ke daerah yang terkena dampak, sambil menyatakan "alarm tingkat 4" yang meminta bantuan internasional.
Baca Juga: Gempa Dahsyat di Turki Magnitudo 7,6, Butuh Bantuan Internasional
Cuplikan di penyiar CNNTurk menunjukkan Kastil Gaziantep yang bersejarah rusak parah.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan di Twitter bahwa "tim pencarian dan penyelamatan segera dikirim" ke daerah yang dilanda gempa. Presiden berbicara melalui telepon dengan gubernur dari delapan provinsi yang terkena dampak untuk mengumpulkan informasi tentang situasi dan upaya penyelamatan, kata kantor kepresidenan dalam sebuah pernyataan.
Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan setidaknya ada enam gempa susulan dan mendesak warga untuk tidak memasuki bangunan yang rusak karena risikonya.
“Prioritas kami adalah mengeluarkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan memindahkan mereka ke rumah sakit,” katanya.
Baca Juga: Antisipasi Bencana, Premi Asuransi Gempa Bumi Bakal Meningkat
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan bangunan menjadi tumpukan puing di beberapa kota di tenggara Turki.
Penyiar TRT dan Haberturk menunjukkan gambar orang berkumpul di sekitar bangunan yang hancur di kota Kahramanmaras, mencari korban selamat. Gambar lain menunjukkan orang-orang berlindung di mobil mereka di sisi jalan yang tertutup salju.