Sekali klik, pohon Natal akan hadir di depan pintu

Sumber: Bloomberg | Editor: Sandy Baskoro

NEW YORK. Bagi umat Kristiani, tidak lengkap rasanya merayakan Hari Natal tanpa pohon Natal. Jadi, sedapat mungkin para orangtua menghadirkan pohon Natal di kediaman saat melewati momentum religius setiap 25 Desember.

Jika dulu konsumen harus keluar rumah untuk berbelanja perlengkapan Natal, kini mereka tak perlu repot-repot lagi. Konsumen tinggal berselancar di dunia maya dan memesan pohon Natal dengan sekali klik.

Hal ini pula yang dilakukan oleh Christine Chen, seorang analis kebijakan publik dari Belmont, California. Ibu muda ini baru saja belanja online, dengan membayar US$ 136,74 (Rp 1,64 juta) untuk pohon cemara setinggi 7 kaki. Setelah membayar, Chen tinggal menunggu di depan pintu karena penjual siap mengantarkan pohon Natal pesanannya.

Bagi Chen, belanja pohon cemara lewat internet jauh lebih simpel ketimbang harus mendatangi toko perlengkapan Natal. Prosesnya akan lebih memakan waktu dan tenaga. Misalnya, dia harus mengendarai mobil ke toko, kemudian mengangkut pohon cemara ke dalam mobil.

Berdasarkan pengalaman Chen, si cemara tadi meninggalkan jejak di dalam mobil. "Dengan bayi yang baru lahir di rumah, belanja online jauh lebih mudah," tutur dia, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (12/12) lalu.

Lantaran banyak konsumen seperti Chen yang memilih berbelanja dengan nyaman, maka penjualan pohon Natal lewat online diperkirakan terus melonjak pada tahun ini.

Memang, penjualan online saat ini masih berkontribusi minim, yakni baru menyumbang 3% dari total pasar pohon Natal yang mencapai US$ 1 miliar di Amerika Serikat. Namun, Asosiasi Pohon Natal Nasional menyebutkan, saat ini banyak para peritel yang mulai menjajakan pohon Natal melalui website mereka.

Home Depot Inc, penjual terbesar pohon Natal di AS, misalnya, mulai menawarkan produknya secara online pada tahun lalu. Untuk musim Natal tahun ini, Home Depot menggenjot penjualan online, dengan kisaran harga US$ 69 hingga US$ 223. "Kami ingin memastikan mereka dapat berbelanja online dan mendapatkan kebutuhan mereka tanpa harus mengunjungi toko kami," ujar Bob Sedlatschek, Manajer Produk-Produk Hidup Home Depot.

Peritel yang berbasis di Atlanta ini melaporkan, penjualan melalui website setara 1% dari 2,6 juta cemara dan pinus yang dijual.

Pada awal bulan ini, Home Depot bekerjasama dengan Uber, sebuah layanan untuk mengantarkan pohon Natal ke rumah-rumah di 10 kota di AS. Dengan mengklik aplikasi mobile Uber dan membayar US$ 135, pelanggan bisa mendapatkan cemara berukuran 7 hingga 8 kaki, yang diantar langsung ke pintu rumah konsumen.

Di Inggris, para konsumen membelanjakan dana £ 150 juta atau US$ 246 juta untuk pohon Natal tahun ini. Demikian prediksi Ikea, pemilik jaringan gerai perlengkapan dan perbaikan rumah Homebase yang baru saja menjual pohon Natal melalui website. Homebase menawarkan pohon mulai dari setinggi 2 kaki yang senilai £ 10 hingga pohon setinggi 9 kaki seharga £ 85.

Julgransajten, penyedia pohon Natal asal Swedia, yang mulai menawarkan produk secara online  tahun 2007, juga menikmati berkah serupa. "Saya yakin penjualan online akan meledak," ungkap Michael Nyholm, Manajer Julgransajten.

Julgransajten menjual 1.000 pohon Natal melalui online pada tahun lalu. Perusahaan ini juga mengganti pohon yang rusak dalam proses pengiriman. Meski hanya menyumbang 2% dari total penjualan, Nyholm menyatakan, bisnis online tumbuh 50% setiap tahun.