kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.758.000   -23.000   -1,29%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Sekarang, giliran Syiria yang bergolak!


Sabtu, 26 Maret 2011 / 12:51 WIB
ILUSTRASI. Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 diprediksi lebih rendah dari kuartal IV-2019


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

DARAA. Krisis politik di Timur Tengah dan Afrika Utara juga melanda Syiria. Kemarin, pasukan pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad harus mengambil langkah tegas untuk membubarkan para demonstran.

Padahal, pemerintah Syiria sudah berjanji untuk memberikan kebebasan baru serta kenaikan upah bagi masyarakat. Namun rupanya, janji manis itu belum dapat meredam aksi unjuk rasa yang terus menyebar ke seantero negara.

Menurut Associated Press, untuk membubarkan pelaku demonstran, pemerintah Syiria menggunakan senjata di beberapa kota, termasuk di bagian selatan kota Daraa, lokasi terbesar aksi demonstrasi. Sementara, Agence France-Presse melaporkan, beberapa pengunjuk rasa tewas pada kejadian ini.

Syiria merupakan negara terakhir di Timur Tengah yang diguncang gelombang aksi demonstrasi yang berhasil menurunkan para penguasa di Mesir dan Tunisia. Aksi demsontrasi serupa juga menyebabkan perang di Libia. Di Syiria, aksi demonstrasi dimulai sejak 15 Maret lalu, di mana sekitar 200 orang turun ke jalan di Damascus untuk menentang pemerintahan Assad.

"Rezim Assad hanya memiliki dua opsi. Pertama, melakukan inisiatif politik yang dapat meyakinkan warga Syiria kalau rezim penguasa bersedia mengambil perubahan dramatis dalam hal politik. Opsi lainnya adalah melakukan tindakan represif yang bisa mengakibatkan banyaknya korban jiwa," jelas International Crisis Group yang berkedudukan di Brussels.





TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×