Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan bahwa salah satu cara untuk menghentikan perang di Ukraina adalah dengan terus memasok bantuan militer ke negara tersebut.
Berbicara di Majelis Umum PBB hari Selasa (19/9), Stoltenberg menilai Ukraina saat ini sangat membutuhkan bantuan berupa pasokan sistem pertahanan udara.
Stoltenberg meyakinkan bahwa perang yang terjadi di Ukraina saat ini belum sampai di jalan buntu, mengingat adanya kemajuan yang dicapai Ukraina lewat serangkaian serangan balasan sejak bulan Juni.
"Jika kita ingin mengakhiri perang, jika kita menginginkan perdamaian yang adil dan abadi, maka dukungan militer kepada Ukraina adalah cara yang tepat," ungkap Stoltenberg, dikutip Reuters.
Atas dasar itu, Stoltenberg percaya bahwa situasi bisa segera berubah jika Ukraina mendapatkan lebih banyak bantuan berupa sistem pertahanan udara, mencakup amunisi, suku cadang, dan kemampuan pemeliharaan.
Baca Juga: Ukraina Luncurkan 10 Rudal dan 3 Serangan Kapal Cepat ke Semenanjung Krimea
"Ada kebutuhan mendesak untuk pertahanan udara, tidak hanya sistem baru, tetapi juga amunisi, pemeliharaan, suku cadang. Kami melihat bahwa pertahanan udara menyelamatkan nyawa setiap hari di Ukraina dan kita perlu mempertahankan sistem pertahanan udara Ukraina," imbuhnya.
Namun Sekjen NATO tidak mengatakan berapa banyak amunisi yang bisa dikirimkan sekutu NATO ke Ukraina setiap tahunnya atau kapan jet tempur F-16 akan dikirim ke Kyiv.
Terkait pengiriman jet tempur F-16, Stoltenberg mengatakan bahwa sekutu NATO masih berusaha memberikan pelatihan kepada pilot-pilot Ukraina. Semuanya harus berjalan dengan sempurna karena pengiriman F-16 merupakan misi jangka panjang.
Baca Juga: Rudal Jelajah Ukraina Serang Galangan Kapal Krimea, 2 Kapal Rusia Rusak
"Pentingnya F-16 juga mengirimkan pesan dukungan jangka panjang. Kami siap untuk jangka panjang. Bukan karena kita bisa memperkirakan dengan tepat berapa lama perang ini akan berlangsung, tapi karena kita perlu menyampaikan pesan bahwa Presiden Putin tidak bisa menunggu kita selesai," ungkap Stoltenberg.
Sementara itu, para pejabat militer Ukraina mengatakan bahwa pasukan mereka telah melewati garis pertahanan pertama Rusia.
Di sisi lain, para pengamat menilai bahwa tentara Ukraina akan sulit mempertahankan momentum keberhasilan ini ketika musim dingin datang beberapa bulan lagi.
Saat ini para tentara Ukraina berada di garis pertahanan Rusia yang lebih dalam, di mana pasukan Rusia memiliki waktu untuk membangun benteng dan menanam ranjau.