kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Sekjen PBB kecam negara-negara yang mengabaikan COVID-19


Jumat, 04 Desember 2020 / 08:41 WIB
Sekjen PBB kecam negara-negara yang mengabaikan COVID-19
ILUSTRASI. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, hadir dalam laporan harian WHO terkait pandemi virus coronadi kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss, 24 Februari 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres, mengutuk negara-negara yang mengabaikan fakta seputar COVID-19 serta mengabaikan pedoman kesehatan yang disusun oleh WHO.

Gutteres, tanpa menyebutkan negara mana saja, menyampaikan pernyataan ini pada hari Kamis (3/12), dalam Sidang Umum PBB tentang COVID-19 yang dihadiri 193 negara anggota.

Dikutip dari Reuters, puluhan pemimpin negara yang tidak bisa hadir menyampaikan pendapat mereka melalui rekaman video.

"Sejak awal, Organisasi Kesehatan Dunia memberikan informasi faktual dan panduan ilmiah yang seharusnya menjadi dasar bagi respons global yang terkoordinasi," tegas Gutteres dalam pertemuan virtual yang berlangsung selama dua hari tersebut.

Baca Juga: PBB longgarkan aturan penggunaan ganja untuk mempermudah penelitian

"Sayangnya, banyak dari anjuran tersebut yang tidak dipatuhi. Dan dalam beberapa situasi, ada penolakan fakta dan pengabaian panduan. Dan ketika negara melangkah menuju arahnya sendiri, virus pergi ke segala arah," lanjut Gutteres.

Meskipun tidak menyebutkan nama negara, tapi Amerika Serikat sepertinya menjadi salah satu negara yang mendapatkan peringatan khusus dari PBB.

Awal tahun ini Presiden AS Donald Trump memotong dana ke WHO dan mengumumkan rencana untuk mundur dari organisasi tersebut karena menganggap WHO adalah boneka China.

Pengunduran diri AS dijadwalkan akan terjadi pada bulan Juli mendatang. Namun dengan terpilihnya Joe Biden sebagai presiden yang baru, rencana tersebut mungkin saja dibatalkan.

Baca Juga: Sekjen PBB: Kepemimpinan AS adalah kunci untuk memerangi darurat iklim



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×