Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Hari ini, pergerakan indeks saham-saham Asia sepertinya masih dipayungi awan mendung. Pada pembukaan pagi, indeks acuan sejumlah negara di kawasan regional langsung merosot dan berada di zona merah.
Pada pukul 09.56 waktu Tokyo, MSCI Asia Pacific Index anjlok 1,4% menjadi 85,83. Ini merupakan angka terendah dalam dua minggu terakhir. Sementara itu, kondisi serupa juga dialami indeks Nikkei 225 yang langsung melorot 2,1% menjadi 8.614,22.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan kali ini. Salah satunya yakni anjloknya sejumlah harga saham perusahaan energi dan pertambangan besar seperti JGC Group. Nilai saham JGC merosot setelah Credit Suisse Group menurunkan peringkatnya setelah harga minyak mengalami penurunan.
Selain itu, Inpex Corp juga mengalami penurunan setelah melakukan pemangkasan prediksi laba yang bakal dikantonginya akibat penurunan harga minyak dunia. Asal tahu saja, harga minyak saat ini berada pada posisi US$ 59 per barel. Inpex, yang merupakan perusahaan eksplorasi terbesar Jepang ini, tergelincir 3,7%. Selain itu, Fortescue Metals Group Ltd juga mengalami penurunan 7,9%.
Catatan saja, harga minyak mentah untuk pengantaran bulan Desember hari ini kembali turun 0,6% menjadi US$ 58,95 per barel di New York Mercantile Exchange (NYMEX). Adanya spekulasi bahwa International Energy Agency akan memangkas prediksi permintaan minyak pada 2009 menimbulkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi akan semakin melambat tahun depan.