Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - KABUL. Amerika Serikat akhirnya berhasil melakukan misi penarikan pasukannya dari Afghanistan sesuai jadwal. Dengan ini, AS sekaligus mengakhiri perang selama 20 tahun di negeri tersebut.
Melansir Reuters, sejumlah tembakan perayaan terdengar di Kabul setelah selesainya penarikan AS yang mengakhiri perang terpanjang bagi Negeri Paman Sam.
Perginya tentara AS secara menyeluruh ini telah dikonfirmasi oleh juru bicara Taliban Qari Yusuf. Kepada Al Jazeera TV, Qari menegaskan bahwa tentara AS terakhir telah meninggalkan bandara Kabul dan Afghanistan kini telah memperoleh kemerdekaan penuh.
Keputusan AS untuk menarik seluruh pasukannya mendapat banyak kritik karena dianggap akan memperburuk situasi keamanan di Afghanistan.
Baca Juga: Proses penarikan pasukan AS di Afghanistan terganggu serangan roket
Benar saja, tak lama setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana penarikan pada bulan April lalu, serangan Taliban semakin gencar di berbagai lokasi. Puncaknya adalah saat militan Islam tersebut berhasil menguasai pemerintahan pada 15 Agustus 2021 lalu.
Meskipun demikian, Biden membela keputusannya untuk menarik seluruh pasukan AS tetap pada batas waktu, yakni hari Selasa (31/8).
"Sekarang, kehadiran militer kami selama 20 tahun di Afghanistan telah berakhir," ungkap Biden, seperti dikutip Reuters.
Mengakhiri perang 20 tahun
Keputusan Biden untuk menarik seluruh pasukan AS dari Afghanistan didasarkan pada keyakinan bahwa AS telah lama mencapai tujuan yang ditetapkan dalam menggulingkan Taliban pada 2001.
Saat itu AS menginvasi Afghanistan yang dipimpin Taliban karena dituding menyembunyikan militan Al Qaeda yang mendalangi serangan 11 September di World Trade Center (WTC) AS.
Baca Juga: Kutuk aksi ISIS di bandara Kabul, Biden: Kami akan memburu kalian!
Konflik 20 tahun merenggut nyawa hampir 2.500 tentara AS dan diperkirakan 240.000 warga Afghanistan dan menelan biaya sekitar US$2 triliun.
Kepala Komando Pusat AS, Jenderal Frank McKenzie, mengatakan kepada Pentagon bahwa kepala diplomat AS di Afghanistan, Ross Wilson, berada di penerbangan C-17 terakhir, yang berangkat satu menit sebelum tengah malam di Kabul.
"Setiap anggota layanan AS sekarang keluar dari Afghanistan. Saya dapat mengatakan itu dengan kepastian 100%," ungkap Jenderal McKenzie.
Batas waktu kepergian pasukan AS telah ditetapkan oleh AS dan Taliban. Keputusan ini sekaligus memenuhi kesepakatan yang dicapai dengan Taliban oleh pendahulunya, Donald Trump, untuk mengakhiri keterlibatan AS di Afghanistan.
AS dan sekutunya di NATO saat ini sudah menyelamatkan warga negara mereka sendiri, termasuk para penerjemah, staf kedutaan lokal, aktivis hak-hak sipil, jurnalis, dan warga Afghanistan lainnya yang rentan.