Sumber: Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Amerika Serikat (AS) menegaskan kembali komitmennya untuk menjaga postur pertahanan gabungan yang "kuat" dengan Korea Selatan untuk menanggapi setiap situasi yang melibatkan Korea Utara, setelah Pyongyang mengancam bakal melakukan aksi militer terhadap Seoul.
Pada Sabtu (13/6), Kim Yo Jong, saudari Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengancam akan mengambil "langkah selanjutnya" terhadap Korea Selatan dan memberikan instruksi kepada tentara untuk mengambil tindakan yang diperlukan.
Senin (15/6), Korea Utara mengeluarkan ancaman terbaru lewat Rodong Sinmun, surat kabar utama negara itu. "Tindakan pembalasan tanpa henti akan berlanjut," kata Rodong Sinmun, organ partai berkuasa Korea Utara, seperti dikutip Yonhap.
Baca Juga: Korea Utara mengancam, militer Korea Selatan perkuat pemantauan di garis depan
"Militer kuat revolusioner kita yang tak terkalahkan akan meluncurkan tindakan yang akan membalas dendam kepada orang-orang kita yang telah menjadi lebih marah dari sebelumnya," ujar Rodong Sinmun.
"Kami tetap berkomitmen untuk mempertahankan postur pertahanan gabungan yang kuat," kata John Supple, juru bicara Pentagon, sebutan Kementerian Pertahanan AS, kepada kantor berita Yonhap, Minggu (15/6).
Hubungan antar-Korea menegang ketika Korea Utara merilis serentetan pernyataan yang sangat keras membanting Korea Selatan karena gagal menghentikan pembelot Korea Utara di Korea Selatan mengirim selebaran anti-Pyongyang ke Korea Utara.
Baca Juga: Kian memanas, Korea Utara: Militer kami akan meluncurkan tindakan ke Korea Selatan
Korea Utara juga memperingatkan, mereka mungkin membatalkan pakta militer antar-Korea yang ditandatangani pada 2018 lalu untuk mengurangi ketegangan perbatasan dan menghancurkan kantor penghubung bersama.
Departemen Luar Negeri AS menyatakan kekecewaannya pada pekan lalu, pasca Korea Utara bersumpah untuk memutuskan semua jalur komunikasi antar-Korea dan menolak menjawab panggilan telepon Korea Selatan melalui penghubung dan hotline militer.