Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MUMBAI. Hanya dalam kurun waktu 20 hari pertama bulan Oktober, penjualan emas di India meroket tajam 66%. Peningkatan ini disebabkan para investor melihat emas sebagai salah satu alat investasi paling aman.
Asal tahu saja, India merupakan negara konsumsi emas terbesar dunia. Pada sepanjang bulan ini, total permintaan emas di Negeri Taj Mahal ini mencapai 50 ton. Tingginya penjualan juga sangat terbantu dari promosi yang dilakukan oleh penjual emas retail dan the All India Gems & Jewellery Trade Federation.
Tingginya permintaan si kuning kemilau ini membuat tingkat impor emas juga ikut terdongkrak. Pada September lalu, misalnya, impor emas mencapai 72 ton. Menurut Bombay Bullion Association Ltd, angka ini naik 20% dibanding periode sama tahun lalu.
Menurut Ajay Mitra, managing director of the World Gold Council, turunnya harga emas dalam beberapa minggu belakangan boleh jadi meningkatkan permintaan logam mulia ini. Sekadar catatan, kemarin, harga emas anjlok di bawah US$ 700 untuk pertama kalinya sejak September 2007.
“Berdasarkan reaksi pasar terhadap emas, kami sangat optimis tren ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Seluruh retailer di India sudah memberikan konfirmasi bahwa permintaan emas sangat tinggi menjelang musim perayaan nanti,” jelasnya.
Memang, biasanya, permintaan emas di India mengalami peningkatan pada semester kedua. Peningkatan itu didorong oleh adanya festival Diwali, di mana pada acara ini banyak wanita India membeli perhiasan emas. Pada minggu ini, harga emas sudah anjlok 9% seiring dengan menguatnya dolar atas euro. Pada pukul 11.27 waktu Mumbai, harga emas untuk kontrak pengantaran cepat turun 1,7% menjadi US$ 708,92 per troy ounce.