Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - KABUL. Sejumlah orang bersenjata menyerang sebuah upacara di Kabul pada hari Jumat (6/3), menewaskan sedikitnya 27 orang dalam serangan besar pertama di Ibukota Afganistan sejak Amerika Serikat (AS) mencapai kesepakatan dengan Taliban untuk menarik pasukan AS.
Taliban, kelompok militan Islam terbesar di Afganistan, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak terlibat dalam serangan itu. Seorang pemimpin politik Afganistan, Abdullah Abdullah yang hadir di upacara tersebut berhasil lolos tanpa cedera.
Kementerian Kesehatan Afganistan mencatat 55 orang terluka dalam insiden tersebut. "Serangan dimulai dengan ledakan, tampaknya sebuah roket mendarat di daerah itu, Abdullah dan beberapa politisi lainnya... lolos dari serangan itu tanpa cedera," ujar juru bicara Abdullah, Fraidoon Kwazoon kepada Reuters.
Baca Juga: Bersejarah! Amerika Serikat dan Taliban teken perjanjian akhiri perang Afghanistan
Broadcaster Tolo News menampilkan cuplikan langsung kejadian itu, dimana orang-orang tampak berlarian saat tembakan terdengar.
Seorang juru bicara kementerian kesehatan mengatakan, jumlah korban tewas bisa meningkat. Korban tewas dan terluka sedang diangkut dari lokasi dengan ambulans.
Seorang sumber NATO mengatakan bahwa jumlah korban jiwa sedikit lebih tinggi dari yang diumumkan: lebih dari 30 tewas, dengan 42 luka-luka, 20 di antaranya dalam kondisi serius.
Seorang juru bicara kementerian dalam negeri mengatakan bahwa operasi terus dilakukan untuk mengamankan daerah di sekitar serangan itu.
Baca Juga: Menyebar cepat, dalam tujuh hari terakhir, 20 negara umumkan kasus pertama corona