Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Serangan drone atau pesawat nirawak telah menghantam stasiun pemompaan pada jaringan pipa minyak di Rusia.
Serangan tersebut mamangkas aliran dari Kazakhstan ke pasar dunia yang dipompa oleh perusahaan-perusahaan Barat termasuk Chevron dan Exxon Mobil.
Reuters melaporkan, serangan tersebut terjadi sehari sebelum Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dijadwalkan bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Arab Saudi untuk berunding tentang mengakhiri perang di Ukraina.
Operator, Konsorsium Pipa Kaspia (CPC), mengatakan pesawat nirawak menghantam stasiun Kropotkinskaya di wilayah Krasnodar selatan. Kondisi itu menyebabkan operasional stasiun dihentikan untuk menyelidiki kerusakan.
Dikatakan tujuh pesawat nirawak terlibat dalam serangan itu, yang disebutnya sebagai tindakan terorisme.
Tidak disebutkan secara spesifik bahwa pesawat nirawak itu berasal dari Ukraina.
Baca Juga: Pejabat Tinggi Rusia Ini Bakal Bertemu Delegasi AS di Arab Saudi
Namun, seorang pejabat di dinas keamanan SBU Ukraina mengatakan bahwa Kyiv telah menyerang stasiun pompa dan kilang minyak Ilsky di dekatnya menggunakan pesawat nirawak.
Setidaknya 20 ledakan terdengar di sekitar kilang, kata pejabat itu, yang meminta untuk tidak disebutkan Namanya.
Dia menambahkan bahwa fasilitas minyak tersebut digunakan untuk memasok militer Rusia dalam perang tiga tahunnya di Ukraina.
Pesawat nirawak Ukraina telah berulang kali menargetkan infrastruktur energi Rusia dalam beberapa bulan terakhir, termasuk di wilayah Krasnodar.
Tonton: Eropa Tak Diajak, AS dan Rusia Bakal Bertemu di Arab Saudi untuk Bahas Ukraina
Akan tetapi serangan hari Senin akan menjadi yang pertama terhadap fasilitas yang melibatkan perusahaan minyak besar Barat.
Jaringan pipa CPC merupakan rute ekspor utama bagi Kazakhstan, yang memasok sekitar 1% minyak dunia.
Shell dan Eni dari Italia juga termasuk di antara pemegang sahamnya, seperti halnya negara Rusia.