kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45866,09   2,80   0.32%
  • EMAS1.350.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Serangan Houthi di Laut Merah Kian Berdampak, Industri Pelayaran Global Merana


Rabu, 19 Juni 2024 / 21:14 WIB
Serangan Houthi di Laut Merah Kian Berdampak, Industri Pelayaran Global Merana
ILUSTRASI. An aerial view of the Barbados-flagged ship True Confidence ablaze following a Houthi missile attack at sea, March 6, 2024, in this handout photo. DVIDS/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - LONDON. Industri pelayaran global mendesak adanya upaya yang harus dilakukan di Laut Merah untuk menghentikan serangan terhadap kapal dagang oleh kelompok Houthi Yaman. Menyusul tenggelamnya kapal kedua.

Asal tahu, militan Houthi yang berafiliasi dengan Iran pertama kali meluncurkan serangan drone dan rudal di rute perdagangan penting ini pada bulan November sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina di Gaza.

Dalam lebih dari 70 serangan, mereka juga telah menyita satu kapal beserta awaknya dan menewaskan setidaknya tiga pelaut.

"Sangat memprihatinkan bahwa pelaut tak bersalah diserang saat menjalankan tugas mereka, tugas vital yang menjaga dunia tetap hangat, diberi makan, dan berpakaian," kata asosiasi pengiriman terbesar dunia dalam sebuah pernyataan Bersama, Rabu (19/6).

Baca Juga: Serangan Rudal Houthi Mengenai Kapal Kargo di Lepas Pantai Yaman

"Serangan-serangan ini harus segera dihentikan. Kami menyerukan negara-negara dengan pengaruh di wilayah tersebut untuk melindungi pelaut kami yang tak bersalah dan untuk segera meredakan situasi di Laut Merah."

Kapal pengangkut batubara Tutor milik Yunani yang diserang oleh militan Houthi di Laut Merah pekan lalu telah tenggelam, konfirmasi penyelamat pada hari Rabu.

Kapal tersebut diserang dengan rudal dan kapal remote-controlled yang penuh dengan bahan peledak, menurut sumber.

Pasukan angkatan laut internasional telah dikerahkan untuk memberikan dukungan pertahanan terutama bagi kapal-kapal yang masih berlayar melalui Laut Merah, tetapi serangan telah meningkat secara signifikan.

Sumber industri asuransi mengatakan, kekhawatiran juga meningkat mengenai penggunaan kapal drone serangan oleh Houthi.

"Mereka lebih sulit untuk dipertahankan dan berpotensi lebih mematikan karena mereka menyerang garis air," kata salah satu sumber industri.

Baca Juga: Menteri Yunani: Serangan Pejuang Houthi Yaman di Laut Merah Kendur Sepekan Terakhir

"Rudal hingga saat ini sebagian besar menyebabkan kerusakan pada dek dan superstruktur kapal."

Telah terjadi 10 serangan Houthi sejauh bulan Juni dibandingkan dengan lima pada bulan Mei, kata Munro Anderson, kepala operasi di spesialis risiko perang laut dan asuransi Vessel Protect, bagian dari Pen Underwriting.

"Penggunaan pertama kali kapal permukaan tak berawak mewakili tantangan baru bagi pengiriman komersial dalam lingkungan yang sudah kompleks," tambahnya.

Sumber industri asuransi mengatakan bahwa premi risiko perang tambahan, yang dibayarkan ketika kapal berlayar melalui Laut Merah, telah mendekati 0,7% dari nilai kapal dalam beberapa hari terakhir dari sekitar 1% awal tahun ini.

Mereka menambahkan bahwa dengan tenggelamnya kapal kedua dan kerugian yang mungkin timbul dari itu, tarif kemungkinan akan naik, menambahkan ratusan ribu dolar biaya tambahan untuk setiap perjalanan.

Baca Juga: Houthi Serang Kapal Induk AS di Laut Merah

Stephen Cotton, Sekretaris Jenderal Federasi Pekerja Transportasi Internasional, serikat pekerja pelaut terkemuka menuturkan, kapal harus mengalihkan rute melalui selatan Afrika, yang merupakan cara terbaik untuk melindungi pelaut.

"Kami juga akan menyambut baik pengawalan yang tepat dan pelindungan kapal oleh pasukan angkatan laut, yang akan mengurangi risiko kapal terkena serangan," tambahnya.




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×