kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Serangan Rusia Semakin Brutal, Targetkan Pemukiman dan Warga Sipil Ukraina


Rabu, 29 Juni 2022 / 17:01 WIB
Serangan Rusia Semakin Brutal, Targetkan Pemukiman dan Warga Sipil Ukraina
ILUSTRASI. Lokasi pusat perbelanjaan yang terkena serangan rudal Rusia, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Kremenchuk, di wilayah Poltava, Ukraina 27 Juni 2022. Serangan Rusia Semakin Brutal, Targetkan Pemukiman dan Warga Sipil Ukraina.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

Sementara itu, Rusia juga telah memainkan permainan  ‘hunger game’ tidak saja kepada Ukraina, tetapi terhadap masyarakat dunia. Selama ini, bersama Rusia, Ukraina adalah pemasok hamper 30 persen gandum dunia. Caranya, Rusia menutup ekspor bahan pangan Ukraina dengan memblokade pelabuhan laut Ukraina serta menghancurkan panen Ukraina. 

Di sektor pertanian, invasi Rusia telah menyebabkan kerusakan pada sektor pertanian Ukraina, dengan total kerugian sebesar 4,29 miliar dollar AS. Kategori kerusakan terbesar adalah kerusakan pada lahan pertanian, termasuk tanaman musim dingin yang tidak dipanen, yang angkanya lebih dari 2,135 miliar dollar AS

Reaksi dunia

Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, segera mengutuk serangan rudal di pusat perbelanjaan Kremenchuk tersebut dengan mengatakan bahwa dunia ngeri dengan cara-cara Rusia melakukan serangan terhadap sasaran sipil.

Serangan hari kepada ibukota Ukraina Ahad lalu—serangan pertama dalam beberapa pekan ini-- juga dikutuk Presiden AS Joe Biden sebagai perilaku ‘barbar’. Washington juga dilaporkan siap menyediakan sistem rudal permukaan ke udara canggih untuk Ukraina, serta dukungan artileri tambahan.

Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, Senin (27/6) lalu mengatakan,  pemerintahan Presiden Biden sedang menyelesaikan paket senjata lain untuk Ukraina. Media Jepang, NHK, menulis bahwa paket itu akan mencakup sistem pertahanan udara jarak jauh yang secara khusus diminta Presiden Zelenskyy. 

Baca Juga: Menuju Kyiv Ukraina, Jokowi Pakai Kereta Luar Biasa Pemerintah Ukraina

Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam sebuah pernyataan mengatakan, Rusia tidak akan serius dalam negosiasi, sampai tentara Ukraina mengalahkan mereka dan mengusir pasukannya keluar wilayah Ukraina. 

Kementerian juga mengatakan, para sekutu Ukraina perlu memperkuat kekuatan Ukraina, sebelum pembicaraan apa pun di masa depan, dan memastikan bahwa Rusia kehilangan kapasitas untuk agresi lebih lanjut. “Hanya rakyat Ukraina dan hanya merekalah yang akan memutuskan masa depan Ukraina dan syarat-syarat perdamaian di tanah Ukraina kami,”kata pernyataan tersebut.

Saat ini, kata pernyataan tersebut, Ukraina membutuhkan lebih banyak senjata berat dan sistem pertahanan rudal untuk membendung pemboman Rusia dan membebaskan semua wilayah yang mereka duduki. 

“Bantuan militer ke Ukraina merupakan kontribusi untuk memperkuat hukum internasional dan memastikan perdamaian dan keamanan jangka panjang di Eropa,”kata Kementerian Luar Negeri Ukraina.

Baca Juga: Rusia Tembakkan Rudal ke Mal Ukraina, 18 Tewas dan Puluhan Orang Hilang

Sementara karena Rusia terus melakukan kejahatan perangnya yang mengerikan, Ukraina mendesak agar paket sanksi ketujuh Uni Eropa segera diluncurkan untuk menghentikan mesin perang Rusia. 

“Kami menyarankan untuk berkonsentrasi pada tiga target utama yang diusulkan  Grup Internasional Yermak-McFaul, yakni (1) menargetkan sanksi pada sector energi, keuangan, dan perdagangan; (2) mengurutkan sanksi pribadi berikutnya pada oligarki, pejabat senior pemerintah Rusia, dan eksekutif kunci perusahaan milik negara, serta (3) menutup semua celah yang bisa digunakan oleh Rusia,”kata Kemenlu Ukraina.




TERBARU

[X]
×