kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,21   13,90   1.53%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Serangan udara hampir setiap hari, Taiwan: China harus mundur!


Rabu, 23 September 2020 / 07:52 WIB
Serangan udara hampir setiap hari, Taiwan: China harus mundur!
ILUSTRASI. Ilustrasi jet tempur China. REUTERS / Akhtar Soomro


Sumber: Al Jazeera,The Guardian | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Taiwan benar-benar meradang. Pemerintah Taiwan menuntut China untuk segera "mundur" dan menuduh Negeri Panda mengancam perdamaian. Hal ini diungkapkan setelah seorang pejabat Beijing menolak keberadaan batas laut antara dua wilayah.

Melansir The Guardian, Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, mendesak Beijing pada hari Selasa untuk "kembali ke standar internasional yang beradab". Pernyataan keras Wu dilakukan setelah juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan tidak ada yang disebut garis tengah di Selat Taiwan "karena Taiwan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah China."

Wu mengatakan kepada wartawan: “Garis tengah telah menjadi simbol untuk mencegah konflik militer dan menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan selama bertahun-tahun. Komentar kementerian luar negeri China setara dengan menghancurkan status quo."

"Saya menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengutuk PKC (Partai Komunis China) karena kata-kata dan perbuatannya yang berbahaya dan provokatif yang mengancam perdamaian ... China harus mundur," tambahnya dalam tweet.

Baca Juga: Xi Jinping: China tidak berniat berperang dengan negara mana pun

Seperti yang diketahui, China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, meskipun Taiwan telah memiliki pemerintahan sendiri selama lebih dari tujuh dekade.

The Guardian menyebut, Beijing telah meningkatkan tekanan di pulau demokrasi itu sejak presiden terpilih pada 2016, Tsai Ing-wen, menolak pandangannya bahwa Taiwan adalah bagian dari "satu China".

Tahun lalu, Taiwan menuduh China melanggar perjanjian diam-diam yang telah lama dipegang setelah jet tempurnya, untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, melintasi garis median perairan yang memisahkan kedua sisi.

Baca Juga: Untuk sementara, Taiwan gagalkan aksi militer China

Aksi Washington ke Taiwan di bawah pemerintahan Donald Trump telah menjadi titik nyala lain dengan Beijing, karena AS dan China bentrok atas berbagai masalah perdagangan dan keamanan, serta pandemi virus corona.

Pekan lalu, jet tempur dan pembom China dua kali melanggar zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan, saat seorang diplomat berpangkat tinggi AS melakukan perjalanan langka ke Taiwan yang memicu kemarahan di Beijing.

Serangan hampir setiap hari

Al Jazeera memberitakan, pada Selasa (22/9/2020), Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memuji "kinerja heroik" pilot angkatan udara yang telah mencegat jet China yang mendekati pulau itu.

Baca Juga: Taiwan bersiaga hadapi serangan jet tempur China, ini persiapannya

“Aku sangat percaya padamu. Sebagai tentara Republik Tiongkok, bagaimana kita bisa membiarkan musuh mondar-mandir di wilayah udara kita sendiri? ” Tsai berkata, menggunakan nama resmi Taiwan, saat dia mengunjungi pangkalan militer utama di Penghu.

Pangkalan militer di Penghu tersebut,  berada di garis depan respons Taiwan terhadap gangguan militer China.

Pada hari Selasa, Wang Chia-chu, salah satu perwira senior dari skuadron "Heavenly Colt" IDF, mengatakan kepada Reuters begitu pesawat China ditemukan, mereka hanya memiliki waktu lima menit untuk mengirim pesawat tempur mereka.

"Kami akan mempertahankan wilayah udara kami secara real-time selama ada ancaman," kata Wang seperti yang dilansir Al Jazeera.

Pejabat senior lainnya, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan kepada kantor berita bahwa IDF sekarang "hampir setiap hari" mempertahankan wilayah sebagai akibat dari ketegangan yang meningkat.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×