kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Serbia-Kosovo Memanas, Militer Kedua Negara Bersiaga


Selasa, 27 Desember 2022 / 15:53 WIB
Serbia-Kosovo Memanas, Militer Kedua Negara Bersiaga
ILUSTRASI. Warga?Serbia yang tinggal di Kosovo mengibarkan bendera menyusul keputusan warga Serbia setempat untuk meninggalkan institusi Kosovo, di Mitrovica Utara, Kosovo, 5 November 2022. REUTERS/Ognen Teofilovski


Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BELGRADE. Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, pada hari Selasa (27/12) memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk menempatkan angkatan bersenjatanya dalam posisi siaga di perbatasan dengan Kosovo.

Langkah ini diambil menyusul hadirnya ribuan tentara Kosovo, yang juga dalam posisi siaga penuh, di Mitrovica yang dekat dengan perbatasan.

"Presiden Serbia dalam kapasitasnya sebagai panglima tertinggi militer telah memerintahkan untuk menempatkan Angkatan Darat Serbia dalam siaga tempur tinggi," kata Menteri Pertahanan Milos Vucevic kepada kantor berita Tanjug, seperti dikutip TASS.

Harian lokal Serbia, Vecernje Novosti, pada Senin (26/12) melaporkan bahwa pihak berwenang Kosovo yang tidak dikenal menempatkan pasukan mereka dalam siaga tempur penuh untuk mempersiapkan operasi pembongkaran barikade di Kosovo utara dan Metohija.

Baca Juga: Kian Tegang dengan China, Taiwan Bakal Perpanjang Masa Wajib Militer

Menurut surat kabar itu, sekitar 1.500 tentara Kosovo menerima perintah untuk tetap berada di lokasi penempatan barikade yang dibuat oleh warga Serbia yang tinggal di Kosovo.

Situasi keamanan di Kosovo tiba-tiba meningkat pada tanggal 6 Desember, ketika pasukan khusus Kosovo yang didampingi oleh patroli misi Uni Eropa mulai merebut gedung komisi pemilu di bagian utara wilayah tersebut.

Penduduk Serbia yang tinggal di wilayah itu kemudian mengusir penduduk asli Kosovo hingga melewati Sungai Ibar.

Baca Juga: Respons Kehadiran Drone Korea Utara, Korea Selatan akan Bentuk Unit Drone Khusus

Pada 8 Desember, sekitar 350 polisi Kosovo menyerbu bagian utara wilayah yang berpenduduk Serbia menggunakan kendaraan lapis baja dan memblokir bagian utara Kosovska Mitrovica.

Dua hari setelahnya, polisi Kosovo menangkap Dejan Pantic, seorang Serbia dan mantan polisi, dengan tuduhan yang tidak jelas. Sebagai respons, penduduk Serbia memulai protes massal dan membarikade jalan raya di beberapa permukiman mereka yang ada di Kosovo.

Pada 25 Desember lalu para duta besar negara Quinta (Amerika Serikat, Inggris Raya, Prancis, Jerman, Italia) menuntut presiden Serbia untuk menghapus barikade dalam waktu 24 jam.

Kelima negara mengatakan bahwa jika barikade tidak segera dibuka, maka Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti akan bertindak dengan caranya sendiri.

Kurti kemudian menekankan bahwa pembongkaran barikade di Kosovo utara mungkin memakan korban dan harus diselesaikan secepat mungkin.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×