kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Setelah diminta turun jabatan, pemimpin Hong Kong cabut RUU ekstradisi


Selasa, 09 Juli 2019 / 17:42 WIB
Setelah diminta turun jabatan, pemimpin Hong Kong cabut RUU ekstradisi


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam akhirnya menyerah dengan memutuskan tidak melanjutkan pembahasan Rancangan Undang-Undang Ekstradisi Cina yang ditolak hampir semua warga Hong Kong. Mengutip Reuters pada Selasa (9/7), Ia menyebut RUU Ekstradisi Cina yang kontroversial itu telah digugurkan oleh tekanan demonstrasi massal.

RUU ekstradisi ini telah memicu krisis terbesar Hong Kong dalam beberapa dasawarsa terakhir. Rancangan peraturan ini memungkinkan orang-orang di Hong Kong dikirim ke China untuk diadili di pengadilan yang dikendalikan oleh Partai Komunis.

Baca Juga: Unjuk rasa kembali terjadi di Hong Kong, ribuan polisi bersiaga di beberapa titik

RUU itu memicu kemarahan di seluruh bagian masyarakat Hong Kong di tengah kekhawatiran akan mengancam aturan hukum yang sangat dihargai yang menopang status sebagai pusat keuangan internasional di kota itu.

Pada pertengahan Juni, pemimpin Hong Kong Carrie Lam menanggapi protes yang menarik ratusan ribu orang turun ke jalan dengan menangguhkan RUU tersebut. Selain itu, demonstrasi yang menutup kantor pemerintah. Ia juga membuat pusat keuangan ini berhenti beroperasi.

Upaya pemimpin Hong Kong untuk mengendalikan keadaan dengan menyatakan menghentikan RUU ini, dinilai hanya retorika dan permain kata-kata semata. "Masih ada keraguan tentang ketulusan pemerintah atau kekhawatiran apakah pemerintah akan memulai kembali proses di Dewan Legislatif. Jadi, saya tegaskan di sini, tidak ada rencana seperti itu, rancangan ini sudah selesai atau mati," kata Lam kepada wartawan, Selasa.

Baca Juga: Demonstrasi Hong Kong mulai memantik kekhawatiran pelaku bisnis

Para demonstran terutama mahasiswa universitas yang turun ke jalanan menolak komentar Lam. “Yang kami inginkan adalah menarik rancangan sepenuhnya. Dia memainkan permainan kata-kata,” kata Chan Wai Lam William, General Officer dari Student Union of Chinese University of Hong Kong.

Demonstran telah meminta Lam untuk mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif Hong Kong, lalu melakukan penyelidikan independen terhadap tindakan polisi terhadap para demonstran.

"Bukanlah hal yang mudah bagi saya untuk mundur, dan saya sendiri masih memiliki semangat dan upaya untuk melayani orang-orang Hong Kong. Saya berharap masyarakat Hong Kong dapat memberi saya dan tim saya peluang dan ruang untuk memungkinkan kami menggunakan gaya tata kelola baru kami untuk menanggapi permintaan masyarakat terkait perekonomian,” kata Lam.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×