kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah London, Uber setop operasional di Quebec


Rabu, 27 September 2017 / 18:22 WIB
Setelah London, Uber setop operasional di Quebec


Sumber: CNBC | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Perusahaan taksi online Uber menghadapi tantangan berat di akhir kuartal ketiga. Setelah dilarang beroperasi di London, Uber juga harus berhenti beroperasi di Quebec, salah satu provinsi di Kanada.

Selasa (26/9), Uber mengungkapkan akan menghentikan operasional di Quebec mulai bulan depan. Uber mengambil langkah ini untuk menghindari aturan baru yang ketat. Aturan ini berlaku mulai pekan depan.

Quebec adalah provinsi paling padat penduduk kedua di Kanada. Jean-Nic0las Guillemette, General Manager Uber Quebec mengatakan, penghentian operasional Uber di provinsi ini dimulai pada 14 Oktober.

Uber mempekerjakan lebih dari 50 staf kantor dan lebih dari 10.000 pengemudi di provinsi ini. Seiring pengumuman penghentian, Uber meminta pemerintah untuk menimbang kembali aturan pengetatan pilot project yang dilakukan Uber sejak Oktober tahun lalu. "Kami meinta pemerintah untuk memperbarui pilot project dan duduk bersama untuk mencari solusi," kata Guillemette seperti dikutip CNBC.

Jurubicara kementerian transportasi Quebec mengatakan, pihaknya tidak akan menunda aturan baru. Aturan yang dipermasalahkan ini berisi ketentuan bagi pengemudi untuk menjalani pelatihan 35 jam, serta cek latar belakang kriminal yang tervalidasi oleh kepolisian Quebec, bukan oleh pihak ketiga.

Pada masa uji coba, banyak pengemudi Uber yang kena tilang karena tidak menunjukkan kelengkapan surat kendaraan, mengemudi mobil yang sudah tua, serta menerima penumpang langsung dari jalan. Mathiew Gaudrealt, Jurubicara Laurent Lessard yang merupakan menteri transportasi Qubec menambahkan, beberapa pengemudi Uber pun memiliki catatan kriminal. "Kami bisa bernegosiasi, tapi tidak berdasarkan hal-hal tersebut," kata dia.

Gaudrealt mengatakan, Uber membayar biaya sekitar C$ 7 juta pada pelaksanaan pilot project. Biaya ini akan dipakai untuk memodernisasi industri takasi provinsi ini.

Penghentian operasional Uber ini akan mempengaruhi beberapa kota seperti Montreal yang merupakan kota terbesar kedua Kanada, serta Quebec City. Uber masih beroperasi di beberapa kota di Kanada seperti Toronto, Ottawa, Calgary, dan Edmonton.




TERBARU

[X]
×