Sumber: Jerusalem Post,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - ZURICH/TEL AVIV. Seorang warga Swiss yang termasuk orang pertama di negara itu mendapat vaksin virus corona baru meninggal. Di Israel, dua orang meninggal hanya beberapa jam setelah menerima vaksin Covid-19.
"Kami mengetahui kasus tersebut," kata seorang juru bicara Pemerintah Kota Lucerne, Rabu (30/12), seperti dikutip Reuters. Dia menambahkan, masalah tersebut telah mereka rujuk ke regulator obat Swiss Swissmedic.
Hanya, ia tidak mengungkapkan secara detail, termasuk waktu antara orang tersebut menerima suntikan dan saat kematiannya terjadi.
Lucerne adalah lokasi vaksinasi pertama di Swiss yang bergulir mulai minggu lalu, dengan vaksin virus corona buatan Pfizer dan BioNTech, diberikan terutama kepada orangtua.
Swiss telah menerima 107.000 dosis vaksin sejauh ini, dan berharap mendapatkan 250.000 dosis per bulan mulai tahun depan.
Baca Juga: Hasil uji klinis fase III, tingkat efektivitas vaksin virus corona Sinopharm cuma 79%
Swissmedic tidak bisa segera dihubungi untuk dimintai komentar. Sedang e-mail dan panggilan telepon dari Reuters ke Pfizer tidak segera dibalas.
Vaksin Pfizer dan BioNTech sejauh ini merupakan satu-satunya vaksin yang mendapat persetujuan untuk penggunaan darurat di Swiss.
Jutaan dosis vaksin telah diberikan sekarang di seluruh dunia. Beberapa orang mengalami reaksi alergi setelah suntikan dari Pfizer-BioNTech serta Moderna, meskipun insiden tersebut dapat diatasi dengan cepat.
Punya latar belakang penyakit
Sementara di Israel, The Jerusalem Post melaporkan, seorang warga berusia 88 tahun meninggal hanya beberapa jam setelah menerima vaksin virus corona pada Selasa (29/12).
Kejadian itu selang sehari setelah seorang warga Israel lainnya berusia 75 tahun meninggal karena serangan jantung juga hanya beberapa jam setelah mendapat vaksin.
Baca Juga: Singapura memulai program vaksinasi corona, PM Singapura masuk daftar awal divaksin
Pusat Medis Universitas Hadassah menjelaskan, pria 88 tahun itu menderita penyakit dengan latar belakang yang rumit dan parah.
Sedang pria 75 tahun yang meninggal pada Senin (28/12) juga memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya dan pernah menderita serangan jantung di masa lalu, menurut Kementerian Kesehatan Israel.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Chezy Levy menyatakan, telah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut. "Hasil temuan awal tidak menunjukkan hubungan antara kematian pria itu dan vaksinasi," ujarnya seperti dilansir The Jerusalem Post.
Israel meluncurkan vaksinasi nasional pada pekan lalu, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerima suntikan vaksin virus corona buatan Pfizer-BioNTech.
Baca Juga: Bunuh keraguan publik, Wakil Presiden AS terpilih disuntik vaksin virus corona
Saat mempresentasikan data keamanannya kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada awal Desember, Pfizer mengungkapkan, dua peserta uji coba meninggal setelah menerima vaksin.
Menanggapi laporan kematian itu, Asosiasi Midaat Israel mengatakan, ketika vaksin diberikan kepada populasi berisiko, mungkin ada kasus yang tidak menguntungkan.
"Kita tidak boleh menyimpulkan dari sini tentang keamanan vaksin, tetapi menyambut transparansi yang diperlukan dari perusahaan farmasi dalam proses persetujuan obat," sebut mereka.