Sumber: Jerusalem Post,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Pusat Medis Universitas Hadassah menjelaskan, pria 88 tahun itu menderita penyakit dengan latar belakang yang rumit dan parah.
Sedang pria 75 tahun yang meninggal pada Senin (28/12) juga memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya dan pernah menderita serangan jantung di masa lalu, menurut Kementerian Kesehatan Israel.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Chezy Levy menyatakan, telah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut. "Hasil temuan awal tidak menunjukkan hubungan antara kematian pria itu dan vaksinasi," ujarnya seperti dilansir The Jerusalem Post.
Israel meluncurkan vaksinasi nasional pada pekan lalu, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerima suntikan vaksin virus corona buatan Pfizer-BioNTech.
Baca Juga: Bunuh keraguan publik, Wakil Presiden AS terpilih disuntik vaksin virus corona
Saat mempresentasikan data keamanannya kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada awal Desember, Pfizer mengungkapkan, dua peserta uji coba meninggal setelah menerima vaksin.
Menanggapi laporan kematian itu, Asosiasi Midaat Israel mengatakan, ketika vaksin diberikan kepada populasi berisiko, mungkin ada kasus yang tidak menguntungkan.
"Kita tidak boleh menyimpulkan dari sini tentang keamanan vaksin, tetapi menyambut transparansi yang diperlukan dari perusahaan farmasi dalam proses persetujuan obat," sebut mereka.