Sumber: DW.com,BBC | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - MUNCHEN. Sudah enam bulan berlalu sejak virus Corona SARS-CoV-2 alias Covid-19 menjadi terkenal ke seluruh dunia. Para peneliti sudah menemukan banyak hal terkait virus ini dan membuat kemajuan untuk melawannya.
Setengah tahun lalu, di separuh kedua bulan Januari, Pemerintah China pertama kali mengumumkan resmi wabah virus corona jenis baru yang menyerang kota Wuhan.
Ketika mengumumkan wabah, Pemerintah Tiongkok berusaha menutupi banyak bukti. Tidak jelas, kapan pertama kali dan dimana virus corona itu melompat dari binatang ke manusia.
Diduga eksistensi virus sudah diketahui beberapa pekan sebelumnya. Juga diduga virus melompat dari kelelawar lewat inang perantara, trenggiling atau cerpelai dan menginfeksi manusia. Tapi sumber virus penyebab pandemi hingga kini masih kontroversial.
Enam bulan sudah Covid-19 melanda dunia, virus corona kemudian berjangkit di lebih dari 200 negara. Dalam waktu sekitar empat bulan, Amerika Serikat, Brasil, Rusia, Spanyol, Italia, Inggris, India menjadi negara-negara dengan kasus tertinggi. "Pandemi ini telah berlangsung selama lebih dari enam bulan, ini bukan saatnya bagi negara manapun untuk bersantai," kata Direktur Jendera Badan Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengutip BBC.
Menukil dw.com Jumat (10/7), inilah ikhtisar, apa yang sudah diketahui tentang virus sejauh ini dan sejauh apa kemajuan dunia kedokteran dalam perang melawan pandemi Covid-19.
- Informasi genetika virus
Pakar virologi China dengan secepat kilat mengurai informasi genetika virus corona jenis baru yang kemudian diberi nama SARS-Cov-2 itu. Tanggal 21 Januari 2020, mereka mempublikasi struktur genomiknya dan tiga hari kemudian rincian deskripsi virusnya.
Data ini memungkinkan para dokter dan pakar mikrobiologi di seluruh dunia untuk mengembangkan obat maupun vaksinnya. Yang khas dari virus corona ini adalah duri-duri proteinnya yang disebut ACE-2 yang berlokasi pada permukaannya.
Itu sebabnya mengapa pengembangan obat dan vaksin sebagain besar difokuskan pada mengikat atau memblokir duri protein ini, atau membuatnya tidak efektif dengan berbagai cara penularan dan pencegahan Saat ini sudah diketahui, lewat berbagai riset, antara lain oleh pakar virologi yang meneliti kota Heinsberg hotspot pertama di Jerman, virus terutama menyerang tenggorokan dan paru-paru.
Penularan terjadi, selain dengan cara kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi, juga bisa lewat aerosol atau percikan cairan di udara. Penyebaran terutama lewat sistem air-conditioning, seperti yang digunakan secara luas di pabrik pengolahan daging.
Ruang tertutup dengan banyak orang di dalamnya juga sangat berbahaya bagi penularan. Itu sebabnya lockdown, terutama dengan menutup tempat-tempat hiburan umum dan menangguhkan pekan raya dan pameran serta acara-acara besar lain, terbukti efektif meredam penyebaran penyakit.
Pemakaian masker yang menutup hidung dan mulut, kini menjadi tindakan standar di berbagai negara di dunia untuk meredam penularan. Para pakar medis terutama menyarankan tindakan yang lebih penting. Yakni lebih sering mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak fisik dan membuka ventilasi ruangan agar udara segar masuk.
Walaupun diketahui sejumlah binatang peliharaan, seperti kucing, anjing atau cerpelai bisa terinfeksi oleh manusia. Tapi hal ini tidak memainkan peranan besar dalam rantai infeksi.
Kelompok paling berisiko ada di halaman berikut