Sumber: Bloomberg |
DOHA. Irak akhirnya memberikan kewenangan pada Exxon Mobil Corp. dan Royal Dutch Shell Plc untuk mengembangkan ladang minyak West Qurna. Dua perusahaan ini akan mendapatkan fee sebesar US$ 1,90 per barel minyak yang mereka produksi.
Kesepakatan ini sedianya bakal diteken hari ini; yang kemudian akan diserahkan pada pemerintah Irak untuk mendapatkan persetujuan paling cepat awal minggu depan. Hal ini ditegaskan oleh Asim Jihad, Juru Bicara Menteri Perminyakan Irak, Kamis (5/11).
Awal minggu ini, Irak telah meneken kontrak dengan BP Plc dan China National Petroleum Corp. untuk melipatgandakan sebanyak tiga kali lebih besar dari produksi minyaknya di ladang Rumaila menjadi 2.85 juta barel per hari.
Asal tahu saja, Irak memiliki persediaan minyak terbesar ketiga di dunia. Irak berniat untuk meningkatkan produksi minyak mentahnya menjadi sebesar 6 juta barel per hari pada tahun 2015. Bulan lalu, Irak memproduksi sedikitnya 2,45 juta barel per hari.
Berkaitan dengan Exxon maupun Shell (yang memenangkan tender ini), Irak juga pernah melakukan pembicaraan dengan OAO Lukoil asal Rusia, Total SA dari Prancis dan juga CNPC untuk West Qurna.
"Ini adalah kerugian yang cukup besar untuk Lukoil. Mereka sudah mengincar ladang ini cukup lama," kata Samuel Ciszuk, Analis IHS Global Insight.
Untuk catatan, letak ladang minyak West Qurna berada 50 km di sebelah Tenggara Irak; atau berada di sebelah bagian Barat Laut kota Basrah. Cadangan minyak di West Qurna sudah mulai diolah beberapa waktu lalu.