kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.605.000   16.000   0,62%
  • USD/IDR 16.770   -8,00   -0,05%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Siaga, WHO: Kasus Cacar Monyet Melampaui 5.000


Rabu, 06 Juli 2022 / 07:16 WIB
Siaga, WHO: Kasus Cacar Monyet Melampaui 5.000
ILUSTRASI. WHO mengatakan 5.322 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi laboratorium telah dilaporkan dalam wabah saat ini.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sementara itu, melansir Malaysia Now, pasien cacar monyet di Inggris menunjukkan gejala yang berbeda dari wabah sebelumnya.

Studi pertama yang memeriksa kasus di Inggris mengatakan pada hari Jumat, sampai beberapa bulan yang lalu, cacar monyet sebagian besar terbatas di Afrika Barat dan Tengah, di mana wabah baru sebagian besar disebabkan oleh manusia yang terinfeksi virus oleh hewan seperti tikus.

Tetapi sejak Mei, lebih dari 3.400 kasus telah dicatat di seluruh dunia, sebagian besar di Eropa Barat di antara pria yang berhubungan seks dengan pria dan tidak memiliki hubungan yang diketahui dengan kasus Afrika sub-Sahara.

Inggris mendeteksi beberapa kasus global baru paling awal dan studi pertama pada pasien di sana diterbitkan dalam jurnal The Lancet Infectious Diseases pada hari Jumat.

Baca Juga: Cacar Monyet: Gejala dari Hari ke Hari, Penularan, Penyembuhan, dan Infeksi Sekunder

Para peneliti menganalisis 54 pasien cacar monyet di London, semua pria yang berhubungan seks dengan pria, yang mewakili 60% kasus di Inggris pada 26 Mei.

Semua kecuali dua tidak menyadari bahwa mereka telah melakukan kontak dengan seseorang yang menderita cacar monyet.

Seperempat laki-laki HIV-positif dan seperempat memiliki penyakit menular seksual saat mereka menderita cacar monyet.

Semua pasien memiliki lesi kulit, dimana 94% berada di daerah genital dan anus.

Faktor-faktor ini menunjukkan bahwa virus ditularkan selama kontak kulit-ke-kulit seperti saat berhubungan seks, kata penelitian tersebut.




TERBARU

[X]
×