kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siap perang, Ukraina bakal panggil pasukan cadangan untuk hadapi Rusia


Rabu, 21 April 2021 / 23:35 WIB
Siap perang, Ukraina bakal panggil pasukan cadangan untuk hadapi Rusia


Sumber: Al Jazeera | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KYIV. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menandatangani undang-undang pada Rabu (21/4) yang memungkinkan pemanggilan pasukan cadangan untuk dinas militer tanpa mengumumkan mobilisasi.

Mendapat persetujuan dari parlemen pada akhir Maret lalu, tindakan tersebut memungkinkan untuk secara signifikan meningkatkan kekuaran personel Angkatan Bersenjata Ukraina.

"Ini akan memungkinkan untuk segera melengkapi unit militer dari semua pasukan pertahanan dengan pasukan cadangan, sehingga secara signifikan meningkatkan efektivitas tempur mereka selama agresi militer," kata Kantor Kepresidenan Rusia, Rabu, seperti dikutip Al Jazeera.

Hanya, Kyiv juga telah menyerukan pembicaraan dengan Moskow, dalam upaya nyata untuk meredakan ketegangan yang terus berlanjut.

Baca Juga: Putin peringatkan negara Barat: Respons Rusia akan cepat dan kasar

Dalam pidatonya kepada bangsa pada Selasa (20/4), Zelenskyy menantang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menemuinya di wilayah Donbas untuk pembicaraan guna mengakhiri konflik di daerah itu.

Presiden Ukraina, yang terpilih pada 2019 dengan janji untuk mengakhiri pertempuran, juga menuduh Rusia memainkan permainan ganda dengan berpartisipasi dalam negosiasi perdamaian sambil mengumpulkan pasukan di perbatasan Ukraina.

Gambar satelit terbaru menunjukkan ratusan kendaraan militer Rusia ditempatkan di berbagai pangkalan, lapangan tembak, dan kamp lapangan di sepanjang perbatasan dengan Ukraina. 

Lusinan pesawat tempur yang diparkir di pangkalan udara di Rusia Barat Daya dan Krimea juga terlihat.

Baca Juga: Masih bisa bertambah, Rusia kerahkan 120.000 tentara di perbatasan Ukraina

"Sejumlah besar pasukan Rusia terkonsentrasi di dekat perbatasan kami," ujar Zelenskyy, seperti dikutip Al Jazeera. “Secara resmi, Rusia menyebut latihan militer. Secara tidak resmi, seluruh dunia menyebut ancaman”.

Kyiv juga meminta Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi ekonomi baru pada Moskow. Namun, meskipun ada permintaan dari Ukraina, blok tersebut telah mengesampingkan tindakan hukuman baru untuk saat ini.

“Warga kami membutuhkan sinyal yang jelas bahwa di tahun kedelapan perang, negara yang merupakan perisai bagi Eropa dengan mengorbankan nyawanya, akan menerima dukungan tidak hanya sebagai mitra, dari tribun, tetapi sebagai pemain di tim yang sama, langsung di lapangan, bahu-membahu,” kata Zelenskyy.

Dia menambahkan, Ukraina sejatinya ingin mengakhiri konflik melalui diplomasi, tetapi siap untuk mempertahankan diri jika diserang.

“Apakah Ukraina menginginkan perang? Tidak. Tapi, apakah Ukraina siap untuk perang? Iya," tegasnya.

Selanjutnya: AS: Pasukan Rusia di perbatasan Ukraina lebih banyak dibanding saat caplok Krimea




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×