Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
China telah meningkatkan frekuensi patroli penjaga pantai bersenjatanya dan pekan lalu AS menerbangkan dua pembom berat supersonik ke zona identifikasi pertahanan udara China di timur laut Taiwan.
"Ketakutan salah perhitungan selalu ada, seperti tabrakan dekat dua fregat milik AS dan China dua tahun lalu," kata Lorenzana.
Pada 2018, sebuah kapal perusak China nyaris bertabrakan dengan kapal perang AS yang melakukan patroli "kebebasan navigasi" di Laut China Selatan.
Baca Juga: Filipina: ASEAN bisa memberi pengaruh besar di Laut China Selatan, jika bersatu
Mantan panglima militer Emmanuel Bautista memperingatkan China akan "merebut" Filipina untuk tujuan strategis jika ketegangan antara Beijing dan Washington benar-benar memanas menjadi konflik militer.
Dia mengatakan dan forum online lokasi Filipina menjadikannya "medan utama" bagi AS dan China.
“Dengan asumsi segala sesuatunya tidak terkendali dan mengakibatkan perang tembak-menembak, China akan merebut Filipina. Jika Anda ingin mempengaruhi Laut China Selatan, Anda perlu mengontrol titik-titik penghambat ini," kata Bautista.