kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.322.000   -29.000   -1,23%
  • USD/IDR 16.777   30,00   0,18%
  • IDX 8.359   -58,20   -0,69%
  • KOMPAS100 1.158   -8,05   -0,69%
  • LQ45 844   -6,41   -0,75%
  • ISSI 292   -2,45   -0,83%
  • IDX30 440   -4,66   -1,05%
  • IDXHIDIV20 511   -3,55   -0,69%
  • IDX80 130   -1,18   -0,90%
  • IDXV30 136   -0,93   -0,68%
  • IDXQ30 141   -0,76   -0,53%

Siapa Negara Paling Terlilit Utang Tahun 2025? Ini Daftarnya


Selasa, 18 November 2025 / 08:26 WIB
Siapa Negara Paling Terlilit Utang Tahun 2025? Ini Daftarnya
ILUSTRASI. Tingkat utang global terus meningkat hingga mencapai level yang membuat 23 negara memiliki rasio utang lebih besar dari Produk Domestik Bruto (PDB)-nya.


Sumber: Visual Capitalist | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Tingkat utang global terus meningkat hingga mencapai level yang membuat 23 negara memiliki rasio utang lebih besar dari Produk Domestik Bruto (PDB)-nya. Bahkan, dua negara tercatat menanggung utang lebih dari dua kali lipat nilai ekonomi tahunan mereka.

Kenaikan ini tidak sekadar masalah angka. Saat beban utang semakin besar, biaya untuk membayar bunganya—debt servicing—ikut membengkak. Saat ini, lebih dari 3,4 miliar orang hidup di negara yang belanja bunganya lebih besar dibandingkan alokasi anggaran pendidikan atau kesehatan.

Data ini menggambarkan proyeksi IMF dalam laporan World Economic Outlook 2025, yang memetakan negara dengan rasio utang terhadap PDB tertinggi.

Tren Utang Global: Siapa yang Tertinggi?

Visual Capitalist melaporkan, berikut adalah negara dengan rasio utang terbesar terhadap PDB tahun 2025 berdasarkan data IMF:

No. Bendera Negara Utang Pemerintah Bruto
(Persen dari PDB)
1 ߇ϰ߇µ Japan (Jepang) 230%
2 ߇ذ߇© Sudan 222%
3 ߇ذ߇¬ Singapore (Singapura) 176%
4 ߇۰߇ª Venezuela 164%
5 ߇Ѱ߇§ Lebanon 164%
6 ߇̰߇· Greece (Yunani) 147%
7 ߇ǰ߇­ Bahrain 143%
8 ߇ΰ߇¹ Italy (Italia) 137%
9 ߇Ұ߇» Maldives (Maladewa) 132%
10 ߇Ұ߇¿ Mozambique (Mozambik) 131%

Sumber: Visual Capitalist

Jepang berada di posisi teratas dengan rasio utang 230%, turun tipis dari estimasi sebelumnya 235%.

Meski demikian, pemerintahan baru Jepang dikabarkan akan kembali mendorong kebijakan bergaya “Abenomics”: pelonggaran moneter dan subsidi besar-besaran. Kebijakan seperti ini berpotensi meningkatkan utang, namun pasar saham Jepang justru melonjak ke rekor tertinggi usai pemilu.

Baca Juga: Harga Emas Tembus Tertinggi Tiga Pekan, Didorong Kekhawatiran Utang AS

Sudan berada di urutan kedua dengan rasio utang 222%, dipengaruhi konflik dan ketidakstabilan fiskal.

Singapura menyusul dengan rasio 176%, meskipun struktur utang dan kapasitas pembayarannya berbeda dibanding negara berkembang.

Di Eropa, Yunani masih memiliki beban utang tertinggi di kawasan, yakni 147%, hampir dua kali rata-rata Eropa. Setelahnya ada Italia dengan rasio 137%, menurun stabil sejak puncaknya tahun 2020 di level 155%.

Posisi Amerika Serikat dan Tren Jangka Panjang

Secara global, Amerika Serikat berada di peringkat ke-11 dengan rasio utang terhadap PDB sebesar 125%. Dengan proyeksi belanja federal yang masih menambah sekitar US$ 1,8 triliun per tahun, akumulasi utang AS sebesar US$ 38 triliun diperkirakan terus meningkat.

Tonton: China Temukan Deposit Emas Terbesar Sejak 1949, Nilainya Tembus Rp 3.200 Triliun

Catatan Penting

Ada beberapa asumsi penting yang perlu diketahui:

  • Rasio utang tinggi tidak otomatis berarti krisis. Faktor penentu adalah bunga, struktur utang (domestik vs luar negeri), kepercayaan pasar, dan kemampuan membayar.
  • Banyak negara maju—seperti Jepang dan Singapura—mampu mempertahankan rasio utang tinggi karena biaya pinjaman rendah dan stabilitas ekonomi kuat.
  • Kondisi ini berbeda dengan negara berkembang yang sensitif terhadap volatilitas pasar, inflasi, serta fluktuasi nilai tukar.

Selanjutnya: Infinix Hot 50 Pro+ Bawa Fitur Overnight Charging Protection! Baterai Lebih Awet

Menarik Dibaca: Infinix Hot 50 Pro+ Bawa Fitur Overnight Charging Protection! Baterai Lebih Awet




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×