kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siapa Tse Chi Lop, gembong narkoba terbesar dunia yang ditangkap di Belanda?


Senin, 25 Januari 2021 / 15:13 WIB
Siapa Tse Chi Lop, gembong narkoba terbesar dunia yang ditangkap di Belanda?
ILUSTRASI. Warga negara Kanada kelahiran China, Tse Chi Lop, yang memimpin salah satu kerajaan narkoba terbesar di dunia, ditangkap di Belanda.


Sumber: Indian Express | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - AMSTERDAM. Warga negara Kanada kelahiran China, Tse Chi Lop, yang diduga memimpin salah satu kerajaan narkoba terbesar di dunia, ditangkap di Belanda pada Jumat pekan lalu (22/1). Gembong narkoba itu ditangkap berdasarkan surat perintah yang dikeluarkan Australia.

Tse, 56 tahun, diyakini memimpin organisasi kriminal bernama 'The Company', juga dikenal sebagai Sam Gor Syndicate, yang mendominasi perdagangan narkoba Asia-Pasifik senilai US$ 70 miliar per tahun, menurut Polisi Federal Australia (AFP).

Ia ditangkap di bandara Schiphol Amsterdam, Belanda. Tse akan diadili di Australia setelah ekstradisi dari Belanda.

Siapakah Tse Chi Lop?

Mengutip Indian Express, Tse yang diyakini berada di belakang salah satu jaringan narkotika terbesar di dunia. Ia dibanding-bandingkan dengan gangster Meksiko Joaquin “El Chapo” Guzman yang pernah dianggap sebagai pengedar narkoba paling kuat di dunia. Joaquin saat ini menghabiskan seumur hidup di penjara di Amerika.

Baca Juga: Lagi, harta karun peninggalan gembong narkoba ditemukan tersembunyi di dinding rumah

Sindikat yang diduga dipimpin Tse dituduh memproduksi obat-obatan sintetis di hutan-hutan yang tidak diawasi di Myanmar, yang didominasi oleh milisi dan panglima perang.

Dari sini, perusahaan Tse diyakini memindahkan narkotika ke pasar terdekat di Bangkok, serta yang lebih jauh seperti di Jepang dan Australia, kata laporan CNN.

Menurut AFP, kartel Tse dianggap bertanggung jawab atas 70% dari semua obat-obatan terlarang yang masuk ke Australia.

Sesuai investigasi Reuters tahun 2019, jaringan narkotika Tse yang luas menghasilkan hingga US$ 17 miliar pada 2018 dari penjualan metamfetamin saja.
 
Organisasi Tse diyakini mencuci sebagian besar pendapatan ilegal melalui kasino di Asia Tenggara yang tidak diatur dengan baik.

Paling dicari

Menurut Polisi Federal Australia (AFP), sindikat tersebut menargetkan Australia selama beberapa tahun, mengimpor dan mendistribusikan narkotika terlarang dalam jumlah besar, mencuci keuntungan di luar negeri dan hidup dari kekayaan yang diperoleh dari kejahatan.

Menurut laporan BBC, polisi Australia telah melacak Tse selama 10 tahun sebelum penangkapannya di bandara Amsterdam, dari tempat ia bersiap untuk terbang ke Kanada.

Baca Juga: Harta karun banyak ditemukan di halaman belakang rumah penduduk desa Inggris

Polisi Belanda bertindak atas permintaan AFP, setelah surat perintah penangkapan dan pemberitahuan difusi merah Interpol dikeluarkan, seperti yang dilaporkan Australian Broadcasting Corporation (ABC).

"Dia sudah masuk dalam daftar paling dicari dan dia ditahan berdasarkan informasi intelijen yang kami terima," kata juru bicara polisi Belanda Thomas Aling.

Tse yang lahir di China dan kemudian pindah ke Kanada, sebelumnya tinggal di Toronto. Dia dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara di AS setelah dia mengaku bersalah atas tuduhan perdagangan narkoba pada tahun 2000.

Dia dibebaskan pada tahun 2006, dan di tahun-tahun berikutnya, dikatakan pindah antara Makau, Hong Kong dan Taiwan.

Sesuai penyelidikan Reuters, upaya untuk menangkap Tse disebut Operasi Kunger, yang melibatkan sekitar 20 lembaga dari seluruh dunia, yang dipimpin Polisi Federal Australia.

Selanjutnya: Jaksa federal tuduh presiden Honduras disuap untuk bantu selundupkan kokain ke AS




TERBARU

[X]
×