Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diambang pemakzulan setelah dikabarkan telah menekan Ukraina untuk menyelidiki kasus yang diduga melibatkan pesaing politik Trump dari Partai Demokrat Joe Biden. Siapa pelapor atau whistleblower yang memberi informasi soal tindakan Trump itu?
Reuters mengutip dua sumber yang tahu soal penyelidikan kasus ini, Kamis (26/9), menyebutkan whistleblower tersebut adalah seorang perwira di Badan Intelijen Pemerintah Federal AS atau Central Intelligence Agency (CIA) dan pada satu titik ditugaskan untuk bekerja di Gedung Putih.
Baca Juga: Pengaduan whistleblower menggambarkan Gedung Putih menutupi skandal Trump-Ukraina
The New York Times pertama kali mengidentifikasi pelapor atau whistleblower itu sebagai petugas CIA, yang kemudian telah dikonfirmasi secara independen oleh Reuters.
Mark Zaid, seorang pengacara di Washington yang mewakili whistleblower di pusat penyelidikan pemakzulan terhadap Trump, menolak untuk mengonfirmasi identitas atau pekerjaan kliennya.
“Mempublikasikan detail tentang pelapor hanya akan mengarah pada identifikasi seseorang, apakah klien kami atau orang yang salah, sebagai pelapor. Ini akan menempatkan individu ini dalam situasi yang jauh lebih berbahaya, tidak hanya di dunia profesional mereka tetapi juga keselamatan pribadi mereka,” kata Zaid kepada Reuters.
Seorang juru bicara CIA menolak berkomentar soal ini.
Baca Juga: Wall Street tergelincir karena investor berhati-hati menyikapi laporan whistleblower
Partai Demokrat di Kongres AS pada pekan ini meluncurkan penyelidikan formal untuk impeachment atau pemakzulan ke Trump. Dasar penyelidikan sebagian besar berdasarkan keluhan pengungkap fakta bahwa Trump menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy melalui panggilan telepon untuk menyelidiki Biden dan putranya Hunter, yang memiliki kepentingan bisnis di Ukraina.
Joe Biden, yang merupakan wakil presiden pada masa pemerintahan Barack Obama, merupakan pesaing utama nominasi Partai Demokrat untuk menantang Trump dalam pemilihan presiden AS bulan November 2020 mendatang.
Baca Juga: Hal-hal memalukan yang terungkap dari panggilan telepon Presiden AS-Ukraina
Whistleblower menuduh, dalam sebuah laporan yang dirilis sebelumnya bahwa Trump menyalahgunakan jabatannya menekan Ukraina untuk menyelidiki Biden. Gedung Putih kemudian mencoba untuk "mengunci" bukti tentang perilaku Trump itu dengan meletakkan ringkasan panggilan itu ke dalam sistem elektronik terpisah yang digunakan untuk menyimpan dan menangani informasi rahasia yang sensitif.
Ketua Kongres AS dan juga anggota Partai Demokrat Nancy Pelosi mengatakan laporan itu menunjukkan bahwa Presiden Trump telah terlibat dalam penyamaran selama ini.
Trump telah membantah kesalahan dan menuduh Partai Demokrat meluncurkan "perburuan penyihir" terhadapnya.
"Apa yang ... Demokrat lakukan terhadap negara ini adalah memalukan dan tidak boleh diizinkan. Harus ada cara untuk menghentikannya, mungkin secara hukum melalui pengadilan," kata Trump kepada wartawan.
Baca Juga: Presiden AS Donald Trump akan dilengserkan, haruskah pasar panik?