kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Singapore's Changi airport peringatkan masa depan suram industri penerbangan


Minggu, 04 Oktober 2020 / 16:19 WIB
Singapore's Changi airport peringatkan masa depan suram industri penerbangan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Changi Airport Group memperingatkan tentang periode menakutkan di masa depan. Pasalnya, bandara terbaik di dunia ini menyebut bahwa pandemi Covid-19 tidak akan mereda secara resmi.

Lalu lintas penumpang Bandara Singapura ini menurun untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade terakhir pada akhir Maret 2020.

Kemerosotan jumlah penumpang dalam dua bulan terakhir pada periode tersebut menghapus kenaikan yang terjadi selama 10 bulan sebelumnya membuat laba tahunannya anjlok tajam. Ini menjadi pertanda akan terjadi kemerosotan lebih dalam di masa depan.

Guna mengantisipasi krisis berkepanjangan, Changi telah menghentikan operasi di dua terminal untuk menghemat biaya operasional karena lalu lintas penerbangan turun ke level terendah dalam sejarah.

Baca Juga: Resmikan kantor baru, ModalSaham bantu UKM dan startup go digital

Dalam laporan tahunannya, Cangi Airport mengatakan, pertempuran dengan Covid-19 baru saja dimulai namun dampaknya sudah sangat besar.

"Masa depan memang tampak menakutkan dengan situasi yang  menunjukkan tidak ada tanda-tanda untuk potongan harga," tulis perusahaan seperti dikutip Bloomberg, Minggu (4/10).

Berdasarkan data International Air Transport Association (IATA) atau Asosiasi tranportasi udara internasional,  sebanyak 25 juta pekerjaan berisiko di maskapai penerbangan dan bisnis terkait seperti perjalanan dan pariwisata.

Penyedia data penerbangan Cirium menyebutkan, sepertiga dari 26.000 pesawat jet penumpang di dunia tetap dilarang terbang dan saat ini diparkir di gurun atau berbaris di sepanjang landasan.

Di tengah semua kesuraman di bulan Mei, Changi terpilih sebagai bandara terbaik dunia selama delapan tahun berturut-turut dalam pemeringkatan yang dilakukan Skytrax.

Baca Juga: Pendiri Lion Air Kabarnya Siap Merilis Maskapai Baru

Bandara Changi pada tahun 2019 membuka Jewel, kompleks perbelanjaan dan hiburan dengan pertokoan dan atraksi seluas 1,5 juta kaki persegi termasuk hutan hujan, labirin pagar, dan air terjun dalam ruangan tertinggi di dunia.

Namun, laporan tahunan mengungkapkan gambaran suram kompleks perbelanjaan dan hiburan dimana sejak awal pandemi mencuat bisnisnya hanya berjalan sebagian kecil.

Perusahaan telah melakukan efisiensi dengan memotong gaji manajemen dan staf sebanyak 30% dan merekomendasikan tak akan bagi dividen. Cahngi juga telah menangguhkan pembangunan terminal kelima selama dua tahun.

Laba Cangi Airport Group pada periode tahunan yang berakhir pada maret 2020 anjlok 36% menjadi  S$ 435 juta atau sekitar US$ $ 319 juta.

Penurunan itu disebabkan biaya penurunan nilai Bandara Internasional Tom Jobim di Rio de Janeiro yang mana 51% sahamnya dimiliki perusahaan ini dan juga akibat anjloknya perjalanan intrenasional.

Baca Juga: Industri penerbangan lesu, Lion Air Group dikabarkan malah akan bikin maskapai baru

Kompleks perbelanjaan dan hiburan Jewel membantu meningkatkan pendapatan perusahaan ini sebsar 2,6% menjadi S $ 3,1 miliar pada periode tersebut.

Menurut perusahaan ini, pemulihan perjalanan  ke depan akan sangat tergantung pada bagaimana negara-negara di seluruh dunia mengelola kontrol perbatasan, pelonggaran persyaratan perjalanan udara dan pengembangan perawatan medis yang layak untuk melawan virus.

Changi telah memfasilitasi penerbangan kargo untuk memungkinkan aliran rantai pasokan global, terutama komoditas penting seperti makanan dan pasokan medis.

Selanjutnya: Singapura jadi negara pertama di dunia untuk verifikasi wajah di KTP




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×