Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
Perusahaan telah melakukan efisiensi dengan memotong gaji manajemen dan staf sebanyak 30% dan merekomendasikan tak akan bagi dividen. Cahngi juga telah menangguhkan pembangunan terminal kelima selama dua tahun.
Laba Cangi Airport Group pada periode tahunan yang berakhir pada maret 2020 anjlok 36% menjadi S$ 435 juta atau sekitar US$ $ 319 juta.
Penurunan itu disebabkan biaya penurunan nilai Bandara Internasional Tom Jobim di Rio de Janeiro yang mana 51% sahamnya dimiliki perusahaan ini dan juga akibat anjloknya perjalanan intrenasional.
Baca Juga: Industri penerbangan lesu, Lion Air Group dikabarkan malah akan bikin maskapai baru
Kompleks perbelanjaan dan hiburan Jewel membantu meningkatkan pendapatan perusahaan ini sebsar 2,6% menjadi S $ 3,1 miliar pada periode tersebut.
Menurut perusahaan ini, pemulihan perjalanan ke depan akan sangat tergantung pada bagaimana negara-negara di seluruh dunia mengelola kontrol perbatasan, pelonggaran persyaratan perjalanan udara dan pengembangan perawatan medis yang layak untuk melawan virus.
Changi telah memfasilitasi penerbangan kargo untuk memungkinkan aliran rantai pasokan global, terutama komoditas penting seperti makanan dan pasokan medis.