kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.265   -55,00   -0,34%
  • IDX 7.054   -12,16   -0,17%
  • KOMPAS100 1.055   -0,94   -0,09%
  • LQ45 828   -2,10   -0,25%
  • ISSI 214   -0,21   -0,10%
  • IDX30 424   -0,69   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,00   0,00%
  • IDX80 120   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 125   1,03   0,83%
  • IDXQ30 142   0,10   0,07%

Singapura izinkan perawat muslim mengenakan jilbab mulai November


Selasa, 31 Agustus 2021 / 05:47 WIB
Singapura izinkan perawat muslim mengenakan jilbab mulai November
ILUSTRASI. Mulai November, perawat Muslim di sektor kesehatan publik Singapura akan diizinkan mengenakan jilbab dengan seragam mereka jika mereka mau.


Sumber: Yahoo Finance | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Ini kabar baik bagi perawat atau suster yang beragama Muslim di Singapura. Mulai November, perawat Muslim di sektor kesehatan publik Singapura akan diizinkan mengenakan jilbab dengan seragam mereka jika mereka mau. Hal tersebut diungkapkan oleh Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada Minggu (29/8/2021).

Melansir Yahoo News, saat berbicara selama Rapat Umum Hari Nasional, Lee mengatakan dia telah menggelar pertemuan dengan para pemimpin Muslim setempat beberapa bulan yang lalu untuk memberi tahu mereka bahwa pemerintah siap untuk mengeluarkan kebijakan tersebut.

"Kami membuat penyesuaian yang hati-hati untuk menjaga kerukunan ras dan agama kami agar tetap baik. Pendekatan ini telah bekerja dengan baik bagi kami selama bertahun-tahun," kata Lee dalam pidatonya.

Memperhatikan bahwa masalah mengizinkan perawat telah menjadi masalah utama bagi umat Islam di Singapura, Lee mengatakan bahwa dia berharap warga Singapura akan mengambil kesempatan atas sikap pemerintah dengan semangat yang benar.

Baca Juga: Jangan bandel! Ini 4 pola makan terlarang bagi usia 50 tahun ke atas

Dia juga mengamati bahwa sikap yang berkembang telah menyebabkan penerimaan yang lebih besar terhadap keberadaan jilbab di masyarakat Singapura.

"Non-Muslim menjadi lebih terbiasa melihat wanita Muslim mengenakan jilbab. Wanita Muslim yang mengenakan jilbab umumnya juga cukup nyaman berinteraksi secara sosial dengan pria dan wanita non-Muslim, di sebagian besar tempat," kata Lee.

"Khusus di rumah sakit, beberapa staf yang tidak berseragam mengenakan jilbab, dan kami melihat bahwa hubungan mereka dengan pasien dan kolega baik-baik saja. Selain itu, orang Singapura yang lebih muda lebih menerima perbedaan ras dan agama," tambahnya.

Baca Juga: ASEAN incar kerja sama dengan sejumlah negara mitra

Selama pertemuannya dengan para pemimpin Muslim setempat, dia mengatakan kepada mereka bahwa perubahan sikap pemerintah terjadi setelah bertahun-tahun memantau situasi.

"Saya berterima kasih kepada mereka atas bantuan dalam mengelola masalah sensitif tersebut selama ini. Saya mengatakan kepada mereka bahwa kami sekarang sudah siap. Kami akan mempersiapkan diri, dan mengambil keputusan pada National Day Rally (Pidato Kenegaraan)," tambahnya.



Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×