kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.870   5,00   0,03%
  • IDX 7.303   107,83   1,50%
  • KOMPAS100 1.122   17,21   1,56%
  • LQ45 893   16,28   1,86%
  • ISSI 223   2,00   0,91%
  • IDX30 457   8,66   1,93%
  • IDXHIDIV20 551   11,40   2,11%
  • IDX80 129   1,83   1,44%
  • IDXV30 137   2,38   1,77%
  • IDXQ30 152   3,03   2,03%

Singapura Laporkan Kasus Virus Zika Pertama Sejak Maret 2020


Jumat, 02 September 2022 / 22:50 WIB
Singapura Laporkan Kasus Virus Zika Pertama Sejak Maret 2020


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura melaporkan kasus virus Zika pertama sejak Maret 2020.

Negeri merlion melaporkan kasus virus Zika pada periode 21-27 Agustus tahun ini, menurut buletin penyakit menular mingguan terbaru Kementerian Kesehatan Singapura.

Melansir Channel News Asia, data Badan Lingkungan Nasional Singapura (NEA) menunjukkan, ada 666 kasus demam berdarah selama minggu yang sama.

Infeksi virus Zika terutama ditularkan oleh nyamuk Aedes, mirip dengan demam berdarah. 

Ada 194 klaster demam berdarah aktif di Singapura per 29 Agustus lalu. Tapi, hingga saat ini tidak ada klaster Zika yang aktif.

Baca Juga: Singapura: 60% Penduduk Tertular Covid-19, Bukan Berarti Miliki Kekebalan Kelompok

Menurut situs Kementerian Kesehatan Singapura, hanya satu dari lima infeksi virus Zika yang bergejala.

"Zika umumnya penyakit ringan dan sembuh sendiri. Meskipun jarang, komplikasi neurologis yang serius dan kelainan janin telah dikaitkan dengan infeksi virus Zika," kata Kementerian Kesehatan Singapura, seperti dikutip Channel News Asia.

Hingga saat ini, tidak ada vaksin atau obat anti-virus khusus untuk virus Zika.

Mereka yang terinfeksi virus Zika bisa mengalami gejala demam, ruam, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, serta konjungtivitis atau mata merah.

Gejala biasanya muncul dalam tiga hingga 12 hari setelah digigit oleh nyamuk Aedes yang terinfeksi virus Zika, dan bisa berlangsung antara empat hingga tujuh hari.

Baca Juga: Virus Baru dengan Gejala Mirip Omicron Terdeteksi di China, Berbahaya?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah Zika sebagai darurat kesehatan masyarakat pada Februari 2016. Deklarasi darurat itu dicabut pada November tahun yang sama.

Singapura melaporkan kasus impor pertama virus Zika pada Mei 2016, dan kasus penularan lokal pertama datang beberapa bulan kemudian di Agustus. Pada akhir tahun itu, lebih dari 450 orang terinfeksi virus Zika.

Pada 2017, ada 67 kasus virus Zika terkonfirmasi di Singapura, tiga di antaranya infeksi impor. Satu kasus Zika tercatat pada 2018 dan 12 kasus di 2019, menurut data Kementerian Kesehatan Singapura.

Virus Zika telah dikaitkan dengan penyakit saraf seperti mikrosefali, yang menyebabkan bayi lahir dengan kepala lebih kecil karena kelainan perkembangan otak. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×