Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Sebanyak 35 orang di China terinfeksi virus baru yang menular dari hewan ke manusia, menurut laporan para peneliti di China, Singapura, dan Selandia Baru.
Melansir Channel News Asia, Langya henipavirus (LayV) terdeteksi selama pengawasan baru-baru ini terhadap orang-orang yang mengalami demam dan memiliki riwayat pajanan hewan baru-baru ini di China timur.
Korespondensi yang terbit di New England Journal of Medicine pada 4 Agustus lalu menyebutkan, virus itu pertama kali teridentifikasi dalam sampel usap tenggorokan dari satu pasien.
Investigasi selanjutnya mengidentifikasi 35 pasien dengan infeksi LayV akut di Provinsi Shandong dan Henan, China.
Baca Juga: Virus Marburg yang Mematikan Muncul Lagi di Afrika, Apa Itu Virus Marburg?
Sebanyak 26 di antaranya hanya terinfeksi LayV dan mengalami gejala, seperti demam, kelelahan, batuk, sakit kepala, mual, muntah, dan nyeri otot. Kebanyakan dari mereka adalah petani.
Setelah melakukan penelitian atas hewan kecil liar, para peneliti mengatakan, virus itu "terutama terdeteksi" pada tikus, sebuah temuan yang menunjukkan hewan itu mungkin "reservoir alami" virus.
Sejauh ini, belum ada bukti penularan dari manusia ke manusia.
"Tidak ada kontak dekat atau riwayat paparan umum di antara pasien, yang menunjukkan infeksi pada populasi manusia mungkin sporadis," kata para peneliti, seperti dikutip Channel News Asia.
Baca Juga: 3 Cara Penyebaran Monkeypox, Hati-hati Tertular
Para peneliti menambahkan, ukuran sampel masih terlalu sedikit untuk menentukan status penularan dari manusia ke manusia.
The Guardian melaporkan, Langya henipavirus pertama kali terdeteksi pada akhir 2018 di Shandong dan Henan. Dan, secara resmi teridentifikasi oleh para ilmuwan minggu lalu.
LayV masuk dalam genus henipavirus, virus lain di bawah keluarga yang sama termasuk virus Hendra dan virus Nipah. Kedua virus ini menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit fatal.
Virus Nipah dibawa terutama oleh beberapa jenis kelelawar buah dan babi. Ini juga bisa menular langsung dari orang ke orang serta melalui buah yang terkontaminasi.
Baca Juga: Mengenal Virus Hendra yang Lebih Mematikan dari Covid-19, Sudah Tahu?
Menurut Global Times, kasus Langya henipavirus sejauh ini belum berakibat fatal atau sangat serius.
Profesor Wang Linfa dari Emerging Infectious Diseases Program di Duke-NUS Medical School di Singapura, yang terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan, masyarakat tidak perlu panik.
Tapi, Prof Wang mengingatkan, tetap harus waspada karena banyak virus yang ada di alam memiliki hasil yang tidak terduga ketika menginfeksi manusia.