kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.308   112,68   1,57%
  • KOMPAS100 1.122   17,07   1,55%
  • LQ45 893   15,82   1,80%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 458   9,65   2,15%
  • IDXHIDIV20 552   12,62   2,34%
  • IDX80 129   1,50   1,18%
  • IDXV30 137   2,55   1,89%
  • IDXQ30 152   3,19   2,14%

Singapura: 60% Penduduk Tertular Covid-19, Bukan Berarti Miliki Kekebalan Kelompok


Senin, 01 Agustus 2022 / 14:54 WIB
Singapura: 60% Penduduk Tertular Covid-19, Bukan Berarti Miliki Kekebalan Kelompok
ILUSTRASI. Sebanyak 60% penduduk Singapura kemungkinan telah tertular Covid-19, tapi tidak berarti negara ini memiliki kekebalan kelompok. REUTERS/Edgar Su.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Kementerian Kesehatan Singapura memperkirakan, 60% penduduk negeri Merlion kemungkinan telah tertular Covid-19, tapi tidak berarti negara itu sekarang memiliki kekebalan kelompok.

Mengacu catatan resmi, ada sekitar 1,7 juta kasus Covid-19 yang dilaporkan, sekitar 30% dari populasi Singapura.

Namun, Kementerian Kesehatan Singapura juga secara sistematis memantau sampel darah dari kasus poliklinik rutin dan sukarelawan sehat lainnya untuk tanda-tanda infeksi sebelumnya.

"Dari sampel ini, kami memperkirakan, sekitar 60 persen penduduk kemungkinan telah terinfeksi Covid-19," kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung di Parlemen Singapura, Senin (1/8), seperti dikutip Channel News Asia.

Baca Juga: Waspada, Anak Berusia 4 Tahun Meninggal karena Covid-19 di Singapura

Hanya, pada umumnya, menurut Ong, para ilmuwan di seluruh dunia tidak berpikir bahwa kekebalan kelompok bisa dicapai karena virus akan terus bermutasi, lolos dari perlindungan vaksin dan menginfeksi manusia.

Apa yang bisa dicapai adalah "perlindungan penduduk terhadap penyakit parah" melalui vaksinasi, Ong menyebutkan.

Vaksinasi yang memungkinkan sistem perawatan kesehatan mengatasi gelombang infeksi, bahkan dengan jumlah kasus yang tinggi. Sebab, virus berkembang menjadi penyakit parah rendah.

Singapura saat ini masih berada di tengah gelombang infeksi yang didorong oleh varian Omicron BA.5. Cuma, selama 10 hari terakhir, jumlah infeksi telah menurun, Ong mengungkapkan. 

Rasio infeksi dari minggu ke minggu telah turun di bawah 0,9 sepanjang pekan lalu. "Kita akan melihat gelombang mereda lebih lanjut minggu ini," ujar Ong.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×