kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Singapura mencatat lonjakan kasus corona di masyarakat, ada apa?


Kamis, 21 Mei 2020 / 14:55 WIB
Singapura mencatat lonjakan kasus corona di masyarakat, ada apa?
ILUSTRASI. Seorang wanita yang mengenakan masker pelindung menyeberang jalan, di tengah wabah penyakit virus corona baru (COVID-19) di Singapura, 15 Mei 2020.


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Jumlah kasus virus corona baru di Singapura mencapai hampir 30.000 pada Kamis (21/5), setelah ada tambahan 448 infeksi baru. Ini membuat total kasus menjadi 29.812.

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan, sebagian besar kasus baru adalah pekerja asing yang tinggal di asrama. Sedang 13 kasus lain adalah warga Singapura atau penduduk tetap.

Dari jumlah tersebut, tujuh kasus dari pengawasan aktif dan skrining penghuni panti jompo juga staf kelompok bermain. Lalu, empat lagi adalah bagian dari kluster keluarga terkait asrama pekerja asing.

Baca Juga: Corona di ASEAN: Singapura tembus 29.000, Filipina 13.000, Malaysia 7.000

"Investigasi epidemiologis sedang berlangsung untuk dua kasus lainnya," kata Kementerian Kesehatan Singapura seperti dilansir Channelnewsasia.com.

Dengan 13 infeksi baru, kasus di masyarakat melonjak. Satu pekan terakhir, Singapura hanya mencatat kasus di masyarakat kurang dari lima kasus.

Pada Rabu (20/5), Kementerian Kesehatan mengatakan, infeksi di antara pemegang izin kerja yang tinggal di luar asrama masuk ke dalam hitungan harian kasus masyarakat. Kasus-kasus ini sebelumnya terdaftar dalam kategori terpisah.

Baca Juga: Kasus corona rendah, Singapura cabut pemutus sirkuit pada 1 Juni

Sejumlah besar pemegang izin kerja masuk kategori wajib tinggal di rumah, tetapi protokol tersebut telah berakhir.

"Karenanya, kami sekarang telah memperbarui definisi kasus di masyarakat untuk memasukkan semua kasus (termasuk di antara pemegang izin kerja) yang terdeteksi di luar asrama," kata Kementerian Kesehatan Singapura.

Singapura akan keluar dari periode pemutus sirkuit 1 Juni nanti, dengan pencabutan langkah-langkah pembatasan secara bertahap dalam tiga fase mulai 2 Juni.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×