kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Skandal emas palsu Kingold mengguncang China, ini sejumlah faktanya


Kamis, 09 Juli 2020 / 11:24 WIB
Skandal emas palsu Kingold mengguncang China, ini sejumlah faktanya
ILUSTRASI. Ilustrasi emas batangan. REUTERS/Bogdan Cristel/File Photo


Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Terkuaknya skandal emas palsu mengguncang China baru-baru ini. Adalah Kingold Jewelry Inc, yang diduga menggunakan emas batangan palsu sebagai jaminan atas pinjaman dana yang diterimanya. Berikut adalah sejumlah faktanya:

1. Terkuak karena kreditur

Melansir Reuters, pada akhir Juni lalu, saham Kingold yang tercatat di New York Stock Exchange anjlok hingga 40% setelah sejumlah media melaporkan adanya tuduhan penggunaan emas palsu oleh perusahaan. Pada saat itu, Direktur Utama Kingold Jia Zhihong menyangkal ada sesuatu yang salah dengan jaminan emas batangan tersebut.

Baca Juga: Harga emas spot berada di US$ 1.808,69 per ons troi

Media bisnis lokal China, Caixin, melaporkan pada 27 Juni bahwa Kingold telah mendapatkan pinjaman senilai 20 miliar yuan (US$ 2,83 miliar) selama lima tahun terakhir dengan menggunakan setidaknya 83 ton emas batangan sebagai jaminan. Beberapa di antaranya ternyata merupakan tembaga berlapis emas.

Disebutkan pula, kreditor utama Kingold, China Minsheng Trust Co. Ltd., memiliki batangan emas yang dipegangnya sebagai jaminan yang kemudian diuji. Pada bulan Mei, hasil pengujian menunjukkan batangan tersebut mengandung paduan tembaga.

Baca Juga: Harga emas koreksi tipis ke US$ 1.806,30 per ons troi, setelah cetak rekor tertinggi

Mengutip data Reuters, dengan harga emas mendekati level tertinggi delapan tahun, kini nilai 83 ton emas berkisar US$ 4,5 miliar.

Informasi saja, Kingold yang berbasis di Wuhan, menggambarkan dirinya sebagai produsen perhiasan emas 24 karat di Tiongkok.




TERBARU

[X]
×