Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
Trump dan Kim bertemu untuk pertama kalinya pada tahun 2018 di Singapura yang meningkatkan harapan untuk mengakhiri negosiasi program nuklir Pyongyang.
Namun KTT kedua mereka, pada 2019 di Vietnam berakhir dengan berantakan.
Baca Juga: Hubungan dengan China menegang, India borong senjata senilai Rp 80 triliun
Yang Moo-jin, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara di Seoul, mengatakan pernyataan Kwon mencerminkan ketegangan antar-Korea yang masih berlangsung dan pandangan Pyongyang bahwa masalah nuklir harus didiskusikan hanya dengan Washington.
"Hal ini juga menyarankan bahwa Korea Utara akan membuang konsep negosiasi masa lalu di mana Korea Selatan memainkan peran perantara, dan tidak akan kembali ke meja tanpa konsesi utama AS," kata Yang.