kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Softbank Group merugi US$ 12,7 miliar, salah investasi?


Selasa, 19 Mei 2020 / 12:02 WIB
Softbank Group merugi US$ 12,7 miliar, salah investasi?
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A man looks at the logo of SoftBank Group Corp at the company's headquarters in Tokyo, June 30, 2016. REUTERS/Toru Hanai/File Photo


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dilansir dari Bloomberg, SoftBank Group Corp melaporkan kerugian sebesar US$ 12,7 miliar atau Rp 187,96 triliun dengan Kurs Rp 14.800 pada Senin (18/5) kemarin.

Faktor utama jebloknya kinerja SoftBank disebabkan akibat besarnya kerugian investasi SoftBank Vision Fund sebesar US$ 100 miliar kepada startup satelit internet, OneWeb, dan provider co-working WeWork.

Baca Juga: Corona di Korea: Kasus kluster Itaewon turun tetapi muncul potensi kluster baru

Pengamat Digital, Bari Arijono, yang juga merupakan Ketua Asosiasi Digital Entrepreuner Indonesia (ADEI) menjelaskan sebelum ada kasus corona, SoftBank sudah rugi secara operasional dan funding investment-nya. “Bisa dibilang SoftBank sudah merugi sejak dua tahun lalu,“ ujarnya di Jakarta, Selasa (19/5)

Ia menyebut Softbank sudah mengalami kerugian sejak dua tahun lalu. Sedangkan, untuk mengembalikan kinerja ke level positif, menurutnya akan sulit pada saat ini. Selain dampak pandemi, bisnis virtual office seperti dijalankan WeWork diprediksi akan lenyap tahun 2020.

Bari menilai kegagalan investasi terutama di Uber dan WeWork memperlihatkan bahwa perusahaan sekaliber SoftBank pun masih menemui kegagalan yang signifikan. ”Ternyata ada beberapa investasi dari SoftBank yang juga gagal,” lanjutnya.

Sudah tertekan, perusahaan investasi memiliki saham mayoritas Grab itu juga dituntut oleh salah satu perusahaan tujuan investasinya, WeWork. WeWork menggugat SoftBank karena SoftBank telah membatalkan penawaran tender senilai US$ 3 miliar kepada WeWork.

Baca Juga: Nama Bill Gates kerap muncul di teori konspirasi vaksin Corona

Penawaran tender dimaksud berupa kesepakatan untuk membeli saham dari karyawan dan para pemegang saham. Bagian dari paket penyelamatan (bailout) WeWork senilai US$ 9,6 miliar yang telah disepakati kedua pihak, SoftBank dan WeWork, pada Oktober 2019. SoftBank dianggap telah melanggar perjanjian tersebut.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×